BERITAMAGELANG.ID -- Wisatawan yang berkunjung ke obyek wisata air terjun Kedung Kayang di Dusun Ngagrong, Desa Wonolelo, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, dilarang turun ke sungai yang mengalir di bawah air terjun. Larangan itu dibuat oleh pengelola karena mengacu pada protokol kesehatan, sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19. "Karena air juga termasuk media yang bisa menularkan virus Covid-19," kata Surono, pengelola obyek wisata Kedung Kayang.
Ia mengatakan, agar wisatawan mematuhi dan tidak nekat masuk sungai, maka pihaknya memasang beberapa papan peringatan. Menurut Surono, selama musim panas, sungai ini aman. Namun bila memasuki musim hujan, jalannya menjadi licin bahkan jika curah hujan tinggi bisa terjadi banjir. Untuk menuju air terjun, wisatawan memang harus menuruni tangga yang cukup curam. Diperlukan kehati-hatian untuk mencapainya.
Dikatakan juga, sejak Kedung Kayang dibuka lagi pada 6 Agustus 2020 lalu, yang ditawarkan oleh pengelola hanya view atau pemandanganya saja. Meski demikian wisatawan tidak akan merasa rugi karena pemandangan destinasi wisata ini sangat alami dan indah. Di sekeliling air terjun, banyak tumbuh pepohonan. Sedang bila memandang ke atasnya lagi, wisatawan akan dibuat terpesona dengan kemegahan gunung Merapi. "Bila cuaca cerah, akan bisa memandang Gunung Merapi. Namun bila mendung dan berkabut, maka gunung tidak terlihat," kata Surono.
Wisatawan juga bisa melihat air terjun dari atas. Bahkan pengelola sudah membuat gardu pandang untuk memandang air terjun dari atas. Wisatawan bisa berfoto dari gardu pandang ini, dengan hasil yang instagramable.
Sebelum pandemi Covid-19, wisatawan banyak yang bermain air di aliran sungai bawah air terjun. Sungai yang mengalir merupakan sungai Pabelan yang berhulu dari Gunung Merapi. "Namun kita tetap patuh himbauan pemerintah untuk mentaati protokol kesehatan," kata Surono.
Sementara itu, untuk membuat wisatawan merasa nyaman, pengelola melakukan kerja bakti dengan membersihkan kawasan wisata. Selain itu juga menyemprot tempat-tempat yang sering dikunjungi dengan menggunakan disenfektan.
Surono juga menyebutkan, di masa pandemi ini, pengunjung yang datang tetap dibatasi. Kedung Kayang dibuka mulai pukul 7 pagi sampai 4 sore. Untuk tiket tanda masuk sebesar Rp. 4 ribu dan asuransi Rp. 500,-. Sedangkan parkir motor Rp. 2 ribu, mobil Rp. 5 ribu, bus mini Rp. 10 ribu.
Tidak sulit untuk mencapai Kedung Kayang. Dari Ketep Pass hanya 3 km, berada di jalur Selo-Boyolali, lokasi ini mudah dijangkau. Wisatawan bisa mencapai lokasi ini dengan kendaraan roda dua maupun empat.
0 Komentar