Wisata Negeri Seribu Batu Pualam Langka Dunia Ada di Magelang

Dilihat 8688 kali
Wisata Museum Batu Alam Marmer Menoreh, Magelang, Jawa Tengah langka dan unik

BERITAMAGELANG.ID - Lokasi wisata batu pualam atau kita kenal batu marmer ternyata ada di Desa Ngargoretno, Kecamatan Salaman Kabupaten Magelang Jawa Tengah. Jenis batu marmer merah di Ngargoretno termasuk unik dan langka karena di dunia hanya ada dua lokasi, salah satunya di Italia.


"Bentuk batuan marmer di sini unik, muncul di permukaan tanah dengan warna serat merah. Ukurannya pun beragam mulai dari besar lonjong bundar hingga tinggi memanjang," ungkap Soim, penggerak kelompok sadar wisata Ngargoretno kepada BeritaMagelang.id, Jumat (02/03).


Selain itu, sambung Soim, batu marmer merupakan fenomena alam yang terbentuk selama ribuan tahun dari proses kristalisasi alami antara batu kapur dengan mineral kalsit pada tekanan temperatur suhu tertentu.
Tersembunyi di antara gugusan perbukitan Menoreh, lokasi desa wisata museum alam batu marmer merah Menoreh berada pada ketinggian 1000 meter di atas permukaan laut (mdpl), sekitar 7 kilometer timur Candi Borobudur Kabupaten Magelang.


"Berkunjung ke museum alam Ngargoretno, wisatawan akan mendapat keramahan warga dusun dengan segala tradisinya. Di samping itu wisatawan juga dapat melihat lanskap pemandangan alam indah Kabupaten Magelang di antara gugusan gunung Merapi, Merbabu, Sumbing dan Sindoro," ungkap Soim.


Sedikitnya ada tiga lokasi tumpukan batu marmer alami yang bisa dikunjungi wisatawan. Antara satu lokasi dengan yang lainnya memiliki penampakan batu yang berbeda bentuknya, sangat indah untuk diabadikan swafoto di antara jalur treking menantang, jelasnya.


Kepala Desa Ngargoretno, Dodik Suseno menjelaskan tujuan wisata museum alam marmer Menoreh adalah sebuah upaya warga desa dalam menjaga kelestarian lingkungan dari aktivitas pertambangan, sehingga bencana tanah longsor dan kekeringan tidak terjadi.


"Selain berwisata, pengunjung juga dapat terlibat langsung upaya pelestarian batu alam marmer Menoreh yang sebagian telah dieksploitasi untuk tambang komersil oleh pihak tertentu," ungkap Dodik.


Salah satu upaya, lanjut Dodik, adalah dengan melibatkan pemilik lahan dalam mengembangkan dan merawat Deswita Museum Alam Marmer ini.


"Bagi warga Ngargoretno batu marmer merupakan anugerah Tuhan sebagai penyangga pemukiman dan rumah yang harus dijaga untuk diwariskan ke anak cucu," tegas Dodik.


Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kepemudaan, dan Olah Raga (Disparpora) Kabupaten Magelang, Iwan Sutiarso mendukung upaya wisata Museum alam marmer karena merupakan fenomena alam langka yang bisa menjadi obyek wisata menarik di antara jalur perlintasan wisata dunia Candi Borobudur.


"Selain menjadi wisata alternatif menarik di jalur wisata Candi Borobudur, akses mudah, kreativitas, dan kerjasama menjadi kunci berkembangnya  Desa Wisata Mmuseum Batu Alam marmer Menoreh," harap Iwan.


Di Kabupaten Magelang, lanjut Iwan, terdapat sekitar 30 deswita dari 200 lebih destinasi menarik yang ada, namun dari data tersebut hanya belasan deswita yang lahir dan hingga saat ini masih bertahan.


Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar