Wedang Bledeg, Ramuan Herbal Dengan Campuran Cabai

Dilihat 1585 kali
Itur Yuliastik, pemilik usaha "Wedang Bledeg", minuman kesehatan berbahan alami
BERITAMAGELANG.ID - Dinamakan 'Wedang Bledeg' karena rasanya memang ada sensasi seperti tersambar bledeg (petir). Saat menyesapnya terasa aroma wedang herbal, juga ada manisnya, namun ketika sampai kerongkongan baru terasa ada pedasnya.

Terdiri dari berbagai ramuan empon-empon, seperti jahe, kunir, sere, jeruk nipis, kayu secang, cengkih, daun pala dan daun kayu manis. Yang membedakan, wedang ini diberi campuran cabai sehingga ada rasa pedasnya. Namun, bukan sembarang cabai yang digunakan, melainkan yang ditanam secara organik.

"Cabai saya tanam sendiri, kemudian saya cuci bersih, kukus kemudian baru dikeringkan," katanya.

Adalah Itur Yuliastik, wanita berusia 47 tahun yang tinggal di Santan Wonokromo RT 007/002 Sumberejo, Mertoyudan, Magelang, sang pemilik usaha Wedang Bledeg. Bahkan Wedang Bledeg ini menjadi best seller dari 13 produk minuman herbal yang dibuatnya dan banyak diburu oleh konsumen.

Ditemui di rumahnya, Selasa (26/10), Itur menjelaskan usaha ini dirintis sejak awal pandemi Covid-19 dua tahun lalu. 

"Pandemi Covid justru menjadi berkah bagi saya," ujar wanita ramah ini.

Ia membuat usaha wedang uwuh atau minuman kesehatan alami, yang saat itu banyak diburu warga untuk menjaga daya tahan tubuh. Tidak tanggung-tanggung, dirinya langsung  berburu wedang uwuh dari berbagai wilayah seperti Yogyakarta dan Solo untuk dipelajari dan sebagai perbandingan. 

"Terus terang saya sering sedih karena banyak menemui kemasan wedang uwuh yang kurang higienis. Padahal ini kan minuman untuk kesehatan. Jadi saya membuat wedang uwuh yang benar-benar bersih dengan konsep yang berbeda. Konsumen tinggal menyeduh tanpa harus takut ramuan ini berjamur," katanya.

Maka dengan mengusung brand "Wedange Ndoro", ia mulai meracik berbagai minuman herbal dengan bahan alami atau empon-empon. Sebut saja Wedang Bledeg, Rempus, Golden Rempon, Uwuh, Rempon Ndoro, dan Gujaser. Berbagai teh celup juga dibuat, seperti teh daun kelor, kumis kucing, alpukat, sukun, sirsak dan kersen. Usaha ini dibawah naungan CV Totalindo Gemilang Magelang.

Usaha yang ia kembangkan akhirnya membuahkan hasil. Kini ia mampu merekrut sebanyak 10  karyawan. Belum lagi karyawan magang terdiri dari pelajar dan mahasiswa.

Tidak hanya itu, rumah yang berdiri di atas tanah 3 hektar ini, sekaligus dijadikan pabrik. Omzet setiap bulan terus bertambah. Pemasaran tidak sulit karena selain offline, ia juga mengembangkan secara online melalui marketplace. Bahkan produk minuman herbal ini sering dipesan untuk hampers. Terakhir ia mendapat pesanan ratusan hampers ekslusif dari Wakil Menteri Pertahanan.

Ia sengaja memberi brand Wedange Ndoro karena tanah yang ditempati dulunya milik para ndoro atau tuan tanah. 

"Jadi hanya untuk mengenang saja," ujarnya.

Itur mengaku benar-benar bersyukur karena menemukan usaha ini. Sebelumnya ia jatuh bangun dalam membangun usaha. Seperti usaha budi daya terong maupun cabai. 

"Banyak ditipunya oleh pihak mitra," katanya sambil tertawa getir.

Untuk mendapatkan bahan baku, ia juga mengaku tidak kesulitan karena sudah ada kerja sama dengan supplier. Menyinggung soal modal, Itur mengaku hanya tekad yang kuat dan percaya kepada Alloh Sang Maha Pengatur.

Berkat usaha yang dirintisnya, Itur kini juga sering diminta untuk menjadi narasumber berbagai kegiatan. Juga menjadi dosen dan guru tamu di beberapa universitas dan sekolah.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar