Wayang Kulit Tasyakuran Jembatan Karang Elo

Tasyakuran Peresmian jembatan tersebut digelar dengan pertunjukan wayang kulit menghadirkan Lakon Semar Mbangun Desa oleh Dalang Ki Triyono Sebdo Carito sekaligus sebagai sarana pelestarian dan aktualisasi budaya daerah melalui wayang kulit.

Drs. Endra Endah Wacana, MM berharap agar budaya seni wayang tidak surut. Ia mengajak bersama-sama menjaga seni budaya wayang kulit melalui sarana pendidikan, keluarga, pendidikan yang ada di sekolah ataupun masyarakat.

''Pendidikan di sekolah bisa menjadi salah satu cara untuk meningkatkan seni wayang kulit. Pemerintah Kabupaten Magelang sendiri saat ini mempunyai perhatian yang sangat besar untuk memajukan atau menjaga seni budaya. Adanya kurikulum muatan lokal di sekolah adalah salah satu contohnya," kata Endra. 

Lebih lanjut Endra juga mengajak masyarakat Kabupaten Magelang menyukseskan Pemilihan Umum tahun ini dengan menggunakan hak suara pada 17 April 2019.

''Kita harap kepada seluruh lapisan masyarakat, terutama mereka yang memiliki hak suara untuk datang ke TPS. Penuhi kewajiban sebagai warga negara,'' lanjutnya. 

Ketua LPMD Desa Tempak, Pramono menambahkan, pembangunan jembatan merupakan sarana praktis untuk akses masyarakat yang hanya perlu ditempuh 4 km yg sebelumnya harus memutar sejauh 12 km.

''Jembatan selesai 100%. Namun jalan akses masuk ke jembatan belum selesai karena kontraktor dinyatakan putus kontrak. Masyarakat memohon dengan sangat, selesainya pembangunan disegerakan oleh Pemerintah Kabupaten Magelang. Program pembangunan jembatan Karang merupakan pembangunan terberat bagi Desa Tempak karena tidak mungkin dapat dicukupi dengan dana desa," pintanya.