Retakan Tanah, Bupati Magelang Tunggu Hasil Kajian Pusat Mitigasi Bencana

Dilihat 2201 kali

BERITAMAGELANG.ID - Terkait bencana retakan tanah di Dusun Kranjang Lor, Desa Sidosari, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang yang terjadi pada Kamis (5/3/2020), Bupati Magelang Zaenal Arifin mengatakan, hingga saat ini Pemerintah Kabupaten Magelang masih menunggu hasil kajian dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung.


Pemerintah daerah sudah bekerja sama dengan PVMBG Bandung dan juga ESDM Provinsi untuk melakukan kajian yang lebih detail. 


Karena ternyata retakan tanah itu cukup panjang, sehingga langkah awal yang perlu dilakukan adalah penutupan pada retakan-retakan tanah itu sehingga diharapkan air tidak masuk, sambil menunggu kajian dari PVMBG Bandung.


“Agar kita bisa menentukan langkah berikutnya apakah perlu dilakukan relokasi atau tidak," ujar Zaenal saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (12/3/2020).


Zaenal mengatakan, pada prinsipnya pemerintah daerah bertugas melindungi seluruh warganya. Cuaca ekstrim saat ini sedang melanda di sejumlah wilayah Kabupaten Magelang dengan curah hujan tinggi.


Selain itu kondisi geografis Kabupaten Magelang juga sebagian besar adalah pegunungan sehingga kondisi tersebut memiliki potensi terjadinya bencana, salah satunya retakan tanah maupun longsor seperti yang terjadi di Desa Sidosari tersebut.


"Langkah yang paling utama adalah memberikan rasa aman kepada warga, kemudian ditempatkan di pengungsian. Kita juga bekerja sama dengan relawan, ada trauma healing yang dilakukan di sana agar warga di Sidosari ini merasa tenang dan nyaman," jelasnya.


Ia juga mengimbau masyarakat agar senantiasa menjaga kebersihan lingkungan dari sampah.


"Kalau ada sampah di lingkungan segera dibersihkan. Kalau ada retakan tanah sekecil apapun segera tutup dengan tanah sehingga air tidak masuk dan menggerus lapisan tanah yang berada di bawah," pungkas Zaenal.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar