Lukisan Bakar Seniman Magelang Ini Diburu Kolektor Luar Negeri

Dilihat 4713 kali
Seniman Wawan Geni tengah menyelesaikan lukisan bakar.

BERITAMAGELANG.ID - Melukis lazimnya menggunakan cat atau sejenisnya. Namun bagamana jika melukis dengan media utamanya api alias dibakar, tentu unik dan langka.


Itulah sosok Wawan Geni, perupa muda yang selalu bermain api.


Ditemui di rumahnya Padukuhan Kauman, Desa Blondo Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang, Senin (22/7), pemilik nama asli Untung Yuli Prasetyawan tengah menyelesaikan sebuah lukisan bakar, Kinara Kinari.


Di tangan kanan kirinya potongan obat nyamuk terus menyala. Asap tipis mengepul ke udara, saat ujung bara api obat nyamuk menyentuh sketsa di kain kanvas.


Obat nyamuk itu pengganti kuas dan bara api sebagai pewarnanya.


"Teknik lukis bakar ini berbeda dengan seni Phyrograpy yang menggunakan alat mirip solder. Ini selalu saya 'sulut' untuk membuat lukisan," kata Wawan.


Cara yang dilakoni pria kelahiran 1982 itu menuntut ketelatenan dan konsentrasi karena penempatan warna dari hasil pembakaran akan berdampak langsung kepada karakter hasil lukisan. Degradasi warna yang dihasilkan dari teknik bakar itu hanya hitam arang dan putih kanvas. Sehingga hasil karya Wawan terkesan klasik dan detail.


"Satu lukisan bisa menghabiskan 15 bungkus obat nyamuk," ujar Wawan tersenyum.


Sebelum melukis Wawan selalu melakukan observasi terhadap objek imajinasinya secara mendalam agar karya lukis yang dihasilkan sempurna.


"Satu lukisan bisa sampai enam bulan, tergantung ukuran dan tema lukisannya," terang Wawan.


Tema lukisnya tak terbatas, mulai dari budaya hingga sosial. Kiprahnya di dunia lukis diawali tahun 2003 silam. Setelah tamat dari Institut Seni di Yogyakarta tahun 2010 ayah satu anak ini lebih intens melukis. Ratusan karya telah dihasilkan dan dikoleksi kolektor dalam maupun luar negeri.


"Beberapa waktu lalu baru ikut pameran di Seoul Korea Selatan, Malaysia, dan Singapura. Beberapa karya bertema masyarakat dusun dikoleksi para kolektor luar negeri," ungkap Wawan ramah.


Untuk pameran di dalam negeri, menurut Wawan sudah sering ia ikuti. Dengan keunikan cara melukisnya itu Wawan Geni pernah tercatat di Museum Rekor Indonesia tahun 2006.


Mimpinya ke depan adalah menghasilkan karya-karya bertema budaya tradisi masyarakat Jawa. Itu sebagai wujud kecintaannya terhadap kearifan lokal yang bersahaja.


Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar