DLH Dorong Penanganan Sampah Selesai di Rumah Tangga

Dilihat 4323 kali
Kepala DLH Kabupaten Magelang, Sarifudin.

BERITAMAGELANG.ID - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Magelang terus melakukan sosialisasi secara masif untuk penanganan sampah di tingkat rumah tangga. Sebab, TPA (tempat pembuangan akhir) sampah di Pasuruhan, Kecamatan Mertoyudan, sudah overload atau melebihi kapasitas daya tampung sampah.


"TPA Pasuruhan sudah overload karena tinggi tumpukan sampai mencapai 35 meter, melebihi kapasitas normal 15 meter. Untuk itu, TPA Pasuruan secara resmi sudah ditutup untuk pembuangan sampah," kata Kepala DLH Kabupaten Magelang, Sarifudin di kantornya, Kamis (17/2).


Menurut Sarifudin, untuk menangani darurat sampah saat ini, DLH Kabupaten Magelang terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat melalui beberapa kegiatan, diantaranya lomba bank sampah dan Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R).


"Lomba ini, merupakan salah satu upaya mengedukasi warga dalam  menangani sampah di tingkat rumah tangga. Terutama sampah organik untuk bisa dikelola dengan cara dimasukkan ke dalam lubang tanah atau kuenisasi, sehingga bisa dimanfaatkan untuk pupuk," ujarnya.


Membuat lubang atau kuenisasi bagi warga yang mempunyai pekarangan luas, menjadi keharusan dalam penanganan sampah. Bisa juga melalui lubang biopori yang digunakan untuk membuang sampah organik, seperti sisa sayuran maupun daun. 


"Pemilahan sampah tingkat rumah tangga wajib dilakukan, agar sampah tidak menjadi masalah," jelasnya.


Selain model lubang biopori, DLH Kabupaten Magelang juga akan mengembangkan penanganan sampah dengan pola ke atas, yakni melalui Losida (Lodong Sisa Dapur). 


Caranya, menggunakan ember bekas yang bawahnya dilubangi, kemudian ember ditaruh di atas pot yang berisi tanah. Model Losida ini, bisa diterapkan di pemukiman perkotaan atau perumahan yang tidak mempunyai halaman luas.


Sedangkan lomba bank sampah, diikuti sebanyak 21 bank sampah yang mewakili masing-masing kecamatan, serta lomba TPS3R diikuti 13 TPS3R dari total 35 di Kabupaten Magelang. Ke depannya, TPS3R menjadi ujung tombak penanganan sampah di tingkat desa. Harapannya, penanganan sampah cukup di tingkat desa.


Namun demikian, lanjut Sarifudin, Pemkab Magelang terus berupaya membangun  lokasi penanganan sampah yang dianggarkan melalui dana pemerintah tahun 2023. 


"Semoga harapan ini dapat segera terealisasi, sehingga masalah sampah bisa dikelola dan ditangani dengan baik," pungkasnya.


Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar