Belajar Di Rumah, Orang Tua Harus Ajarkan Anak Keteladanan

Dilihat 6784 kali
Kak Damar saat mendongeng di hadapan anak-anak

BERITAMAGELANG.ID - Pendongeng dan Praktisi Parenting Ahmad Damar Arifin mengatakan orang tua memiliki peran penting selama masa pandemi Covid-19 terjadi. Orang tua harus memberi keteladanan bagi anaknya ketika di rumah. Ia mengaku setiap hari menerima keluhan dari orang tua siswa selama masa pembatasan jarak fisik (physical distancing).


"Orang tua menyekolahkan anaknya untuk belajar, namun orang tua tidak pernah mau belajar menjadi orang tua. Nah ini menjadi polemik tersendiri di masa sekarang terkait dengan pendidikan orang tua dengan anak. Padahal peran orang tua sangat penting ketika di rumah," ujar pria yang akrab dipanggil Kak Damar ini.


Kebanyakan orang tua mengeluh tentang anak yang susah belajar maupun beban tugas yang diberikan guru. Cenderung tidak sabar dan menyalahkan keadaan. Sebenarnya, pembelajaran di rumah tidak melulu tentang akademik. Banyak sekali yang bisa dilakukan orang tua bersama anak antara lain, mencuci baju, mencuci piring, masak, bersih-bersih rumah, mengaji bersama, sholat berjama'ah di rumah dan lain sebagainya. 


Kegiatannya sederhana, namun akan menjadi kebiasaan yang baik bagi anak. Di situlah kemudian karakter anak dapat terbentuk. Hal ini menuntut orang tua harus belajar kembali bagaimana mendidik anak dengan keteladanan.


"Yang terpenting adalah bagaimana orang tua bisa menjalin komunikasi yang baik dengan anaknya. Pekerjaan di sekolahan tidak harus yang akademis saja, tapi bisa dengan pembiasaan-pembiasaan baik yang dicontohkan oleh orang tua," tambahnya.


Menurut Damar, kunci pada anak adalah kebahagiaan. Yang paling penting adalah bagaimana menciptakan suasana bahagia. Kebahagiaan itu harus dimulai dari orang tua, baru nanti menular ke anak-anaknya. 


"Caranya bagaimana? Orang tua harus jeli dan memahami bahwasanya setiap anak memiliki kelebiihan dan kekurangan," tegasnya. 


Yang harus dilakukan adalah bagaimana memotivasi kelebihannya sebagai modal menjadi sesuatu yang bermanfaat ke depannya. Anak-anak juga bisa dilatih dengan bercocok tanam, bermain musik, membaca buku, menulis, olahraga, memelihara hewan dan lain sebagainya.


"Guru yang utama ketika di rumah adalah orang tua. Orang tua harus memberi teladan yang baik. Jadi yang harus dilakukan adalah memberi contoh tidak hanya menyuruh. Misalnya, anak-anak diajak untuk salat berjama'ah setelah itu mengaji dan lain sebagainya," katanya.  


Guru dan orang tua juga jangan sampai mempersulit pembelajaran untuk anak di rumah. Jangan sampai anak malah menjadi stres. Pembelajaran juga harus disesuaikan dengan kondisi di daerah masing-masing. Tidak bisa di "gebyah uyah" atau dipukul rata. Yang pasti disesuaikan dengan situasi dan kondisi serta kemampuan masing-masing.


"Tidak semua harus di-online-kan. Kalau memang orang tua siswa tidak punya telepon pintar ya jangan dipaksakan. Tidak juga harus melalui aplikasi daring berbayar maupun harus menonton stasiun TV tertentu jika memang tidak ada," pesannya.


Damar menambahkan, dalam kondisi serba terbatas seperti itu, guru yang harus pro aktif memberikan tugas ke rumah siswa yang orang tuanya tidak punya telepon pintar maupun menangkap siaran televisi tertentu. 


"Tugasnya juga jangan terlalu banyak. Yang perlu diperhatikan justru faktor psikologis siswa dengan tidak memberikan banyak tugas. Tugas ataupun pembelajaran juga dapat disesuaikan dengan kondisi yang ada saat ini," tandasnya.


Belum ada tanda-tanda persebaran Covid19 mereda. Belajar di rumah juga terus diperpanjang sampai dengan waktu yang belum bisa dipastikan. Di Kabupaten Magelang, seperti dirilis web inforona.magelangkab.go.id Minggu (19/4/2020) menyebutkan pasien positif Covid-19 7 orang, sembuh 2 orang dan meninggal 1 orang.  


Selama masa pandemi, orang tua menjadi kunci utama dalam pendampingan belajar siswa di rumah. Hal ini menuntut orang tua untuk belajar kembali mendampingi anaknya secara penuh.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar