Warga Ngawen Gelar Tradisi Kirab Puluhan Tumpeng Sego Wiwit

Dilihat 1524 kali
Kirab puluhan tumpeng sego wiwit menandai kebangkitan wisata di Desa Ngawen Kecamatan Muntilan Kabupaten Magelang

BERITAMAGELANG.ID - Ratusan warga Desa Ngawen Kecamatan Muntilan Kabupaten Magelang menggelar tradisi kirab sego wiwit, Sabtu (27/8/2022). Selain menjaga tradisi masyarakat petani yang mulai ditinggalkan, kirab budaya ini juga menjadi tanda kebangkitan desa wisata candi tersebut.


Kepala Desa Ngawen Daru Hapsari mengatakan, kirab sego wiwit ini merupakan rangkaian Festival Candi Ngawen yang rutin digelar setiap tahun. Festival rutin yang sekarang memasuki tahun ke-5 ini, bertujuan mempromosikan Candi Ngawen sebagai ikon pariwisata.


"Sejak pelaksanaan Festival Candi Ngawen pertama sampai yang kelima ini (selalu digelar) di pelataran Candi Ngawen,” ucap Daru di sela tradisi tersebut.


Dijelaskan Daru, tradisi sego wiwit biasanya diadakan menjelang masa panen. Acara ini merupakan prosesi ritual syukuran para petani karena dikaruniai hasil panen yang berlimpah. Kirab sego Wiwit yang memeriahkan Festival Desa Ngawen tahun kelima ini juga bertujuan menjaga tradisi tersebut.


Selain menyambut masa panen, kirab sego wiwit di Desa Ngawen kali ini juga sebagai penanda dibukanya kembali kegiatan wisata. Geliat wisata di desa itu sempat terhenti selama pandemi covid-19. Sego wiwit yang dikirab itu sebagai simbol bahwa kegiatan wisata yang ada di Desa Ngawen sudah diwiwiti atau dimulai.

"Dengan sego wiwit kita miwiwiti, memulai lagi kegiatan (wisata) yang ada di Desa Ngawen," ujarnya.

Setelah diarak sejauh 1 kilometer, kirab tumpeng sego wiwit berakhir di pelataran Candi Ngawen. Sebanyak 34 tumpeng sego wiwit kemudian didoakan untuk kemudian disantap bersama.


"Setelah didoakan di sini kita bawa keluar untuk dimakan bersama-sama. kembul bujono (makan bersama) warga desa ngawen semuanya,” jelas Daru.


Kirab sego wiwit dimulai dari salah satu dusun dan finish di Candi Ngawen yang lokasinya di dekat Balai Desa Ngawen. Peserta kirab sego wiwit ini terdiri dari masing-masing RT.


Camat Muntilan, Amin Sudrajat, mengungkapkan sego wiwit merupakan salah satu budaya di Ngawen yang mayoritas warganya bekerja sebagai petani. Ia berharap tradisi ini bisa terus dilestarikan oleh warga Ngawen, dan tentunya diharapkan juga dapat menjadi atraksi menarik bagi wisatawan.


"Sego wiwit ini budaya untuk memulai panen, dengan harapan agar panennya diberikan kelancaran dan hasilnya melimpah. Tradisi ini bisa dilestarikan bersama dan bisa menjadi potensi untuk menarik wisatawan dari luar Magelang," ujarnya.


Tradisi sego wiwit umumnya dikenal oleh masyarakat petani di pedasaan yang dilakukan sekitar seminggu hingga 10 hari sebelum panen. Menu yang disiapkan pada tumpeng sego wiwit biasanya berupa nasi putih, ingkung ayam, aneka sayuran rebus dan jajan pasar. Sebagai menu pelengkap sego wiwit biasanya disajikan pepes yuyu atau kepiting sawah dan sompil (keong kecil). Sayuran rebus itu disajikan bersama kelapa parut yang dibumbui mirip kluban atau urap.


Seiring perkembangan zaman, yuyu dan sompil pada sego wiwit sekarang tidak lagi disajikan untuk dimakan. Kedua jenis binatang sungai itu disajikan hanya sebagai pelengkap sego wiwit.


Menurut salah seorang warga, hingga kini masih banyak warga Desa Ngawen yang masih menjaga tradisi syukuran sego wiwit sebelum masa panen. Hal itu sebagai upaya nguri-uri tradisi sego wiwit itu sebagai di Desa Ngawen.


"Nggak dimasak (yuyu dan sompil). itu hidup semua. cuma buat syarat. perlengkapan sajian sego wiwitan. sudah tradisi. Karena biasa di sawah banyak yuyu," ungkap salah satu warga Desa Ngawen, Yanti.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar