Wakil Bupati Ajak Tingkatkan Kewaspadaan Bencana

Dilihat 1194 kali

BERITAMAGELANG.ID - Wakil Bupati Magelang Edi Cahyana memimpin apel sumber daya dalam rangka kesiapsiagaan penanggulangan bencana Kabupaten Magelang Tahun 2020. Ia meminta agar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang beserta sektor terkait lainnya untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana di musim penghujan.


Edi mengatakan, musim penghujan merupakan fenomena alam yang tidak bisa dielakkan sebagai sebuah variasi normal dari cuaca yang perlu dipahami dan harus diikuti perkembangannya. 


Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Klimatologi kelas 1 Semarang, bahwa perkiraan musim penghujan di wilayah Kabupaten Magelang tahun 2019-2020 dimulai pada Desember 2019.


"Puncak musim hujan pada bulan Januari dan Februari 2020," kata Edi saat membacakan sambutan Bupati Magelang di halaman Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, Jumat (13/3/2020).


Namun, bulan Maret 2020 curah hujan masih dirasakan cukup tinggi. Untuk itulah semuanya harus mengikuti perkembangan cuaca yang saat ini sedang terjadi, sehingga dampaknya bisa diantisipasi semaksimal mungkin.


Apel sumber daya penanggulangan bencana ini bertujuan sebagai upaya pencegahan mitigasi dan kesiagaan guna menghadapi ancaman bahaya angin kencang, puting beliung, banjir, dan gerakan tanah longsor serta dampak musim penghujan lainnya.


Diketahui, ada beberapa bencana yang terjadi baru-baru ini yang perlu mendapat perhatian, diantaranya banjir bandang dan tanah longsor di Desa Salamkanci Kecamatan Bandongan dengan dampak 12 rumah serta menutup akses jalan serta menimbulkan kerusakan yang mengancam 38 rumah lainnya. Sehingga 57 KK /170 jiwa mengungsi. 


Kemudian bencana tanah bergerak atau retak di Dusun Kranjang Lor, Desa Sidosari, Salaman. Bencana ini menyebabkan retakan tanah sepanjang 230 meter dengan lebar 5-30 cm yang mengancam 59 rumah, dimana 3 rumah rusak berat dan 5 rumah rusak sedang. Sehingga 57 KK dan 118 jiwa mengungsi sampai kondisi aman. 


"Saya menegaskan kepada BPBD untuk senantiasa berkoordinasi dan berkomunikasi dengan berbagai pihak agar penanganan bencana bisa diantisipasi semaksimal mungkin. Tentunya korban jiwa akibat bencana alam diharapkan pada titik 0 (zero)," pungkas Edi.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar