Wagub Jawa Tengah Serahkan Bantuan di Desa Dampingan, Banyusidi Pakis

Dilihat 829 kali

BERITAMAGELANG.ID - Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen menyerahkan sejumlah bantuan kepada warga dan Pemerintah Desa Banyusidi Pakis Kabupaten Magelang, Selasa (29/11/2022). Banyusidi adalah Desa Dampingan Dinas Perumahan Rakyat Dan Kawasan Permukiman (Disperakim) Provinsi Jawa Tengah. 


Pada kesempatan tersebut diserahkan secara simbolis 28 unit bantuan keuangan untuk Pemerintah Desa Banyusidi yang sudah dilaksanakan pembangunannya, penyaluran bibit untuk desa Banyusidi 6.650 batang pohon, pemberian makanan tambahan bagi 43 balita stunting, pemberian bantuan pada anak yatim berupa 42 paket peralatan sekolah dan santunan kepada anak yatim berupa uang tunai senilai Rp10 juta. Wagub juga menanam pohon dan meninjau peternakan di desa setempat.


"Ketika saya masuk ke desa ini punya potensi yang luar biasa terkait energi, kita lihat tadi kegotongroyongan masyarakatnya sudah berjalan, kelompok peternaknya sudah berjalan, kulo titip Pak Kepala Desa, masyarakatnya diedukasi," kata Wagub saat memberikan sambutan. 


Wagub mengungkapkan di Kabupaten Magelang sudah ada beberapa Desa Energi, salah satunya Desa Sambak di Kecamatan Kajoran yang menghasilkan biogas dari pabrik tahu. Menurutnya, hal itu juga bisa dikembangkan di Desa Banyusidi. 


"Tadi saya melihat peternakannya lebih dari 200 ekor. Itu kalau dikelola dengan baik bisa menghasilkan biogas dan itu bisa dialirkan ke kepala-kepala rumah tangga. Kalau di Desa Sambak itu 200 KK nggak pernah berhenti. Ternyata sudah lebih dari 2 tahun mereka nggak pernah beli gas, hanya membayar iuran Rp15 ribu per bulan untuk pengganti beli gas," ungkapnya.


Di Kabupaten Semarang dan Boyolali, lanjut Wagub, ada juga Desa Energi yang bahannya dari kotoran sapi. Ternyata dengan adanya biogas dikelola oleh masyarakat, ampasnya langsung secara otomatis jadi pupuk, itu juga sudah dijualbelikan di perumahan. 


"Pak kepala desa, kulo titp, nanti akan saya kirim tim ke sini untuk mengkaji bagaimana para peternak yang ada di Desa Banyusidi ini bisa dikomunalkan nanti bisa dianggarkan lewat Dana Desa. Nanti kalau memang masih kurang bisa kita sharing dengan Pemerintah Provinsi kita sharing tahun depan. Coba kita kembangkan karena saya berharap nanti desa ini bisa lebih mandiri lagi lebih sejahtera lagi karena potensinya ada," harapnya.


Ketika memberikan bantuan, Wagub menyebutkan ada salah satu anak usia SMA yang baru sekolah sampai tingkat SMP. Menurut kades Banyusidi, masih ada sekitar 150 anak yang putus sekolah, 30 persennya ada di pondok pesantren.


"70 persen itu merantau jadi pekerja ke kota. Kalau bermodalkan ijazah SMP saja, pasti pekerjaannya juga tidak mapan. Dan itu juga akan jadi permasalahan di kemudian hari, bahan kemiskinan. Itu nanti kita dampingi dengan UNICEF supaya anak-anak ini bisa mendapatkan pendidikan yang lebih baik lagi," pungkasnya.


Baca juga: Foto: Wagub Jawa Tengah Serahkan Bantuan dan Tanam Pohon di Banyusidi Pakis


Pelaksanaan kegiatan Desa Dampingan merupakan integrasi yang dilakukan melibatkan OPD-OPD sektoral di Provinsi Jawa Tengah, tidak hanya kegiatan Dinas Perakim tetapi melibatkan sektor-sektor lain sehingga bisa menggerakkan kegiatan ekonomi masyarakat Banyusidi. 


"Secara keseluruhan bentuk pendampingan yang sudah dialokasikan dan sudah dilaksanakan serta rencana akan diselesaikan tahun 2022 terdiri dari total Rp830.305 bersumber dari berbagai sumber pembiayaan baik itu APBD provinsi, APBD kabupaten/kota, CSR, Baznas dan beberapa kegiatan lainnya," demikian disampaikan Kepala Disperakim Jawa Tengah, Arief Djatmiko dalam laporannya.


Adapun bantuan yang bersumber dari APBD Provinsi Jawa Tengah senilai Rp780 juta meliputi 28 unit bantuan keuangan pemerintah desa untuk peningkatan kualitas RTLH senilai total Rp336 juta untuk pembangunan atau perbaikan rumah dalam bentuk Rp10 juta material dan Rp2 juta dalam bentuk padat karya.


Kemudian pengalokasian bantuan keuangan pemdes (bankeupemdes) dalam bentuk sarpras  senilai Rp440 juta terdiri dari pembangunan atau rehabilitasi jalan, drainase serta jaringan air bersih dari Dispermasdesdukcapil Provinsi Jawa Tengah. Selain itu juga bantuan keuangan pemdes operasional kader pemberdayaan masyarakat desa senilai Rp4 juta. 


"Lalu, bantuan 1 ton beras untuk 100 KK dari Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah," lanjut Djatmiko. 


Ada pula bantuan pelatihan peningkatan produktivitas ekonomi perempuan bersama DP3AKB Provinsi Jawa Tengah terkait dengan pembuatan olahan makanan bahan dasar ketela dan pepaya serta packagingnya. 


Penyaluran bibit sebanyak 6.650 batang bibit tanaman dari Balai Sertifikasi dan Pembenihan Tanaman Hutan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Prov Jateng. 


"Pemberian makanan tambahan bagi 43 balita stunting oleh Dinas Kesehatan Prov Jateng," imbuhnya. 


Selain itu beberapa bantuan juga diupayakan melalui CSR senilai total Rp50 juta atau Rp50.305.000 terdiri dari pembagian 143 paket sembako senilai @Rp135 ribu, total Rp19.305.000. 


Pemberian santunan kepada anak yatim berupa 42 paket peralatan sekolah senilai @Rp500 ribu dari Baznas prov Jateng dengan total nilai Rp21 juta. 


"Serta santunan anak yatim berupa uang tunai senilai Rp10 juta dari Bank Jateng," terangnya.


Ada beberapa kegiatan yang juga sudah direncanakan untuk kegiatan tahun 2023 dan sudah dikoordinasikan dengan lintas sektor baik di provinsi maupun di Kabupaten Magelang yang diupayakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. 


Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar