Unik, Sosialisasi dan Edukasi Pengurangan Risiko Bencana Inklusif Lewat Seni Ketoprak

Dilihat 1413 kali
Pementasan Ketoprak dalam kegiatan Sosialisasi dan Edukasi Pengurangan Resiko Bencana Inklusif di Desa Sumber Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang.

BERITAMAGELANG.ID - Forum inklusi disabilitas Kabupaten Magelang (Fidakama) menggelar sosialisasi penanggulangan bencana erupsi Gunung Merapi di Balai Desa Sumber, Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang Sabtu (20/8/2022) malam. Uniknya, kegiatan ini dilakukan melalui media pagelaran seni ketoprak dengan para pemain warga disabilitas.


Koordinator kegiatan, Kasihan mengatakan pementasan ketoprak ini merupakan sarana edukasi mitigasi bencana Merapi yang dalam program Partners for Inclusion: Localising Inclusive Humanitarian Response (Mitra untuk Inklusi Pelokalan Respons Kemanusiaan Inklusif) yang selanjutnya disingkat 'PIONEER'.


"Program ini dilaksanakan oleh kemitraan beberapa organisasi internasional, nasional dan lokal dengan tujuan adalah peningkatan kapasitas organisasi lokal termasuk organisasi disabilitas dan lansia dalam pengurangan resiko bencana," ungkapnya.


Dijelaskan Kasihan, organisasi lokal di Kabupaten Magelang yang tergabung dalam kemitraan pelaksana program pioneer ini adalah Fidakama, LKSLU Ibu Zaenab dibantu oleh lembaga Habitat Indonesia dan didukung oleh Dinas Sosial PPKB dan PPPA, BPBD, Dinas Kesehatan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Magelang.


Selain pagelaran ketoprak, dalam Program Pioneer juga dilaksanakan Data Pilah, Suporting aksesibilitas infrastruktur di Desa Sumber dan desa penyangga yaitu Desa Ngawen dan Desa Pucungrejo Muntilan. Kemudian, pelatihan dan peningkatan kapasitas untuk Tim Pengurangan Resiko Bencana (PRB) dalam sister Village, diantaranya perwakilan disabilitas dan lansia, pemerintah desa, perwakilan pemerintah kabupaten SKPD mitra program Pioneer. 


Ditambahkan Kasihan, tidak kalah penting adalah kegiatan sosialisasi dan edukasi pengurangan risiko bencana inklusif melalui pentas seni ketoprak yang diperankan oleh berbagai unsur masyarakat yang tergabung dalam program pioneer termasuk disabilitas dan lansia. 


"Pola sosialisasi ini dilakukan karena masyarakat penerima manfaat program pioneer yaitu Desa Sumber Kecamatan Dukun sangat menjujung tinggi kebudayaan tradisional salah satunya seni ketoprak," jelas Kasihan.


Kasihan berharap, dengan adanya kegiatan ini akan ada peningkatan pengetahuan tentang pengurangan risiko bencana yang inklusif di semua tingkatan pemerintah sampai lapisan masyarakat terbawah termasuk disabilitas dan lansia. Selain itu gerakan inklusi disabilitas tersebar semakin meluas bukan hanya di Desa Sumber namun juga ke desa-desa lain di Kabupaten Magelang.


"Mengingat Kabupaten Magelang juga telah memiliki Perda No.1 tahun 2021 tentang penghormatan, pelindungan dan pelaksanaan pemenuhan hak penyandang disabilitas," ucapnya.


Selama pementasan 2,5 jam ketoprak dengan judul Lintang Kemukus Ki Ageng Mangir Wonoboyo tampil memukau. Tata panggung, didukung penampilan apik dan alur cerita sederhana mampu menghipnotis ratusan warga Desa Sumber yang menontonnya.


Kepala Desa Sumber, Maryono mengungkapkan, pementasan ketoprak atau seni tradisional lainnya memang lebih efektif menjadi sarana sosialisi dibanding dengan kegiatan di dalam ruangan. Karena, selain lebih menarik, lanjut Maryono, ada nilai pesan moral luhur yang mudah dipahami. Di sisi lain pentas kesenian juga melibatkan semua warga msayarakat sebagai penonton atau bahkan pemain.


"Masyarakat lebih memilih mengikuti  sosialisasi dan edukasi melalui budaya seni dari pada diundang dengan duduk mendengarkan di kantor desa," ujar Maryono.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar