Trend "Janda Bolong", Konsumen Jangan Terjebak Bisnis Sesaat

Dilihat 2157 kali
Dekan fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Magelang (Unimma), Marlina Kurnia
BERITAMAGELANG.ID--Konsumen diingatkan untuk hati-hati, agar tidak terjebak masuk dalam bisnis tanaman hias, khususnya "Janda Bolong" yang lagi booming di musim pandemi Covid-19 saat ini. Apalagi kalau konsumen tidak paham pasarnya secara jelas, yang sewaktu-waktu bisa berubah.

"Seperti aglo di tahun- tahun sebelumnya. Jadi konsumen jangan terjebak dalam bisnis ini, bila tidak tahu pasarnya," demikian disampaikan  Marlina Kurnia, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Magelang (Unimma), menanggapi maraknya perburuan tanaman hias "Janda Bolong" akhir- akhir ini.

Menurut Marlina, kalau hanya sekedar suka dan punya uang, boleh saja membeli. "Namanya juga punya uang dan senang dengan tanaman itu, boleh-boleh saja," ucapnya.

Namun bila ikut bermain dalam bisnis ini, sedangkan pasarannya tidak paham, kemudian merugi, bisa- bisa malah mengalami gangguan kejiwaan. "Bisa stress sampai gila. Karena apa yang diharapkan untuk meraih untung banyak, tidak sesuai kenyataan," ujarnya.

Marlina melihat, fenomena maraknya perburuan tanaman hias, mengalami peningkatan di masa pandemi ini. Tidak hanya tanaman hias, namun juga tanaman buah maupun sayuran dengan media tanam dalam pot.

Peningkatan trend itu karena banyaknya waktu luang di rumah, apakah itu Work From Home (WFH), maupun menahan diri untuk membatasi ke luar rumah.

Juga tentang meroketnya harga tanaman hias, fenomena ini merupakan hukum pasar. Ketika permintaan naik maka berdampak pada kenaikan harga.

Namun untuk "Janda Bolong" ataupun aglonema lainnya, menurut Marlina, memang diluar fenomena.

Menurut Marlina, ada sesuatu yg tidak realiatis dengan kenaikan produk tertentu. "Bisa kita baca dari beberapa tahun lalu, yang sempat menjadi booming, dan berdampak pada perubahan jiwa pemain tanaman tersebut. Karena gagal ikut bermain ditanaman hias," ungkapnya.

Karena itu ia berpesan, agar kita semua menjadi orang yang cerdas dalam berbisnis. Bisa berfikir mencari peluang yang tumbuh dalam jangka panjang dan tidak untung sesaat.

Editor Slamet Rohmadi

0 Komentar

Tambahkan Komentar