Tren Rumah Gebyok Kembali Populer

Dilihat 1977 kali
Muttaqin memproduksi Gebyok pesanan di bengkel rumahnya di Dusun Brojolanan Desa Wanurejo Kecamatan Borobudur.

BERITAMAGELANG.ID - Dekorasi rumah dengan menggunakan ornamen Gebyok kayu kembali tren di Kabupaten Magelang, terutama dalam kurun waktu dua tahun ini.


Salah satu perajin Gebyok, Muttaqin (43), warga Dusun Brojolanan Desa Wanurejo Kecamatan Borobudur mengatakan tren dekorasi rumah klasik Jawa muncul kembali setelah pemerintah membangun Balai Ekonomi Desa (Balkondes) menggunakan ornamen kayu.


Balkondes yang dibangun oleh BUMN di kawasan Borobudur memberikan pengaruh positif terhadap gaya arsistektur dan dekorasi rumah tradisional.


“Karena di Balkondes masyarakat umum melihat langsung bangunan yang terpasang hasilnya bagus dan eksotik, sehingga menjadi tertarik untuk mendesain ulang tempat tinggal menjadi tradisional Jawa," terang Muttaqin, Selasa (26/1/2021).


Muttaqin yang berprofesi sebagai tukang kayu dan sudah memproduksi Gebyok sendiri sejak 2010, menuturkan pesanannya dalam dua tahun ini cukup pesat.


Dulu, menurutnya, yang pesan Gebyok kebanyakan dalam bentuk paket satu rumah Joglo utuh. Namun saat ini banyak pesanan Gebyok lembaran atau satu lembar untuk mendekorasi bagian rumahnya yang bukan rumah Joglo.


“Artinya saat ini banyak orang yang ingin mendekorasi rumahnya menjadi klasik meskipun tidak mempunyai rumah Joglo," papar Muttaqin, yang dalam satu bulan mendapat pesanan 3 sampai 4 Gebyok.


Jenis kayu yang digunakan adalah Jati dan Nangka karena cukup kuat dan awet. Muttaqin menggunakan kayu tua sehingga sudah tidak dimakan hama.


"Kalau di Magelang ciri khasnya menggunakan kayu Nangka, di luar Magelang Gebyok dibuat dari kayu Jati. Dan kami bisa menyediakan dua kayu tersebut.


Tahun kemarin ada pesanan Gebyok dari Bogor Jawa Barat, untuk bangunan sekolah, ini menarik karena bangunan sekolah menjadi tampil beda," terang Muttaqin, yang melayani pesanan hingga luar Magelang.


Adanya program bantuan homestay dari program Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur, juga memberikan dampak positif kepada tukang kayu karena banyak dipasang ornamen tersebut.


"Kemarin pada akhir tahun 2020 banyak pesanan dari homestay bantuan pemerintah. Karena didesain klasik yang menggunakan unsur kayu," ungkap Muttaqin.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar