Jadi Wartawan Karena 'Dikerjai' Teman

Dilihat 1926 kali
Habib Saleh, Ketua Panwaskab Magelang dan wartawan media cetak Suara Merdeka

Menjaga amanah memang tidak mudah, namun dengan kesungguhan hati, hal tersebut akan mudah dijalani. Seperti keseharian seorang Habib Saleh, Ketua Bawaslu Kabupaten Magelang, dengan menjalani tugas tersebut.


"Pengawasan dalam Pemilu menjadi sebuah hal yang penting dikarenakan untuk mewujudkan Pemilu yang benar-benar jujur dan adil tentunya membutuhkan dukungan semua pihak," ucap Habib.


Pria kelahiran 40 tahun tersebut mengawali karirnya dari bidang jurnalistik. Sebuah bidang pekerjaan yang masih ia tekuni hingga kini.


"Pada prinsipnya wartawan dan pengawas Pemilu tugasnya hampir sama, yaitu di bidang pengawasan," ucap Habib.


Dengan latar belakang seorang jurnalis, hal tersebut membuat Habib menjunjung objektivitas dan netralitas tinggi, dimana hal itu telah dilaksanakan semenjak Habib bergabung menjadi jurnalis kampus.


"Peka terhadap permasalahan, kritis, obyektif dan netralitas tinggi menjadi bekal untuk melakukan pengawasan Pemilu," papar pria kelahiran 40 tahun lalu.


Habib menceritakan awal mula dirinya masuk ke dalam dunia jurnalistik, tatkala dirinya masih berstatus sebagai mahasiswa baru saat kuliah di Universitas Diponegoro Semarang. Bergabung ke Unit Kegiatan Mahasiswa akibat dikerjai oleh teman-temannya.


"Ada perekrutan anggota baru UKM Pers Mahasiswa Manunggal, namun banyak teman-teman yang tidak berminat. Dimana saya dikerjain teman-teman untuk berangkat mewakili mengikuti in house training selama 1 minggu.
Saya awalnya tidak tahu apa itu Pers Mahasiswa, dari hal itulah saya merasa dikerjai, karena saya termasuk lugu, mahasiswa baru yang berasal dari desa," kenang Habib.


Akibat "dikerjai" tersebut, membuat Habib tersesat masuk dunia jurnalistik, hingga saat ini. Hal yang membanggakan adalah beberapa teman anggota UKM Pers Mahasiswa angkatannya yang masuk bergabung dengan media ternama.


"Saya merasa tersesat namun tak ingin kembali, saya anggap suatu berkah. Karena beberapa teman juga berhasil masuk di media ternama," jelas bapak dua anak tersebut.


Sebagai jurnalis kampus, Habib banyak mengawal kebijakan kampus, agar kebijakan selaras serta tidak merugikan kepentingan mahasiswa.


"Dulu pernah mengkritisi kebijakan kampus, terkait dengan pembangunan gedung fakultas baru, karena membangun di atas lapangan yang merupakan ruang publik bagi para mahasiswa," ungkap Habib.


Untuk menjaga netralitas Habib dalam menjalankan tugas sebagai Bawaslu Kabupaten Magelang, selama menjalankan tugas pengawasan pemilu, dirinya tidak pernah menulis berita terkait partai politik.


"Untuk menghindari anggapan ketidaknetralan saya selama menjalankan tugas sebagai pengawas Pemilu, saya tidak meliput dan menulis berita dari partai politik, kecuali berita terkait dengan Bawaslu, KPU dan kegiatan pemerintahan, seni dan budaya," pungkas Habib yang juga hoby berternak burung kicau.   


Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar