Dicintai Warga, Limpong Sang Pejuang Kemanusiaan Nan Bersahaja

Dilihat 3844 kali
Limpong saat mendapat potongan tumpeng dari Sekda Kabupaten Magelang Eko Triyono di acara Temu Relawan BPBD Kabupaten Magelang (02/03)

BERITAMAGELANG.ID - Secara geografis, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah merupakan 'minimarket' bencana, mulai tanah longsor, banjir, angin, kencang hingga erupsi Gunung Merapi. Di antara bencana yang terjadi hadir para pejuang kemanusian tanpa pamrih, yakni para relawan. Relawan mungkin bukan siapa-siapa, namun tanpa mereka, kita bukanlah apa-apa. Jasanya luar biasa, salah satunya Limpong (38), relawan Merapi yang bersahaja.


Ia datang dari jauh, lereng Gunung Sumbing, namun di setiap kejadian bencana wilayah Magelang sosoknya selalu hadir untuk membantu, dan Limpong akan menyapa siapa saja di lokasi bencana. Limpong tidak memiliki kendaraan, jika tak ada kendaraan yang bisa ditumpangi, Limpong tak segan berjalan kaki menuju lokasi bencana. Meski demikian, ia tak pernah mengeluh, dan pantang menyerah demi membantu sesama.


Sosok Limpong adalah relawan yang berdedikasi tinggi pada kemanusiaan, ia banyak dikenal kalangan relawan dan masyarakat, terang Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magelang, Edy Susanto.


"Penampilan fisiknya biasa saja, tapi dedikasinya kepada kemanusiaan luar biasa. Tidak banyak bicara, tapi dimana ada bencana dia selalu ada. Tak pernah saya mendengar dia mengeluh, semua dia jalani begitu saja dengan ikhlas," tutur Edi.


Selain itu, sambung edi, Limpong dikenal luas di masyarakat. Bahkan karena begitu banyak orang yang mengenalnya, dengan sangat mudah Limpong menjangkau lokasi bencana, meski berangkat dari rumah dengan berjalan kaki.


"Bagi saya mas Limpong ini orangnya unik dan dicintai masyarakat. Banyak dengar cerita dari kawan-kawan, tak jarang mas Limpong naik angkot pun gratis, sopir angkotnya tak mau dibayar," seloroh Edi.


Cerita senada juga disampaikan rekan sekaligus sahabat Limpong yang menjadi personil BPBD Kabupaten Magelang, Nur Fauzan. Baginya, sosok Limpong identik dengan dedikasi dan kejujuran.


"Ia tak mau merepotkan siapa saja, jika ada bencana, Limpong berangkat ke lokasi dengan naik angkutan umum, atau berjalan kaki, termasuk saat ke kantor BPBD," jelas Fauzan.


Dedikasi Limpong, lanjut Fauzan, mendapat apresiasi dari pemerintah. Limpong, satu-satunya relawan yang meraih kehormatan mendapat potongan tumpeng pertama dari Sekda Kabupaten Magelang Eko Triyono di acara Temu Relawan BPBD Kabupaten Magelang (02/03).


Memiliki nama asli Salim, Limpong merupakan nama udaranya sebagai relawan di frekuensi stasiun radio pancar ulang HT komunitas relawan yang bersinergi dengan BPBD Kabuaten Magelang. Hampir setiap hari Limpong mengudara, melaporkan setiap kejadian di sekitarnya.


Giat relawan dijalani pria berusia 38 tahun itu sejak 2010, tepatnya saat erupsi Gunung Merapi. Ia tergabung dalam Komunitas Relawan Guruh Merapi yang bermarkas di Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang. Padahal rumah Limpong berada di lereng Gunung Sumbing, tepatnya di Dusun Gatukan, Sukosari, Kecamatan Bandongan Kabupaten Magelang. Gunung Merapi dan lereng Sumbing tentu bukan jarak yang dekat.


"Saya tergabung di relawan Guruh Merapi Mas, saat erupsi tahun 2010 saya sudah membantu pengungsi dan evakuasi warga dari lahar dingin Merapi," ungkap Limpong tersenyum.


Penampilannya sederhana dan murah senyum, saat bertugas Limpong menggenakan kaos dengan rompi rescue berwarna oranye, lengkap dengan topi dan tas punggung hitam berisi bekal alat kebutuhan diri, sepatu boot dan tanda pengenal relawan Guruh Merapi.


Bagi Limpong, menjadi relawan merupakan panggilan hati, bukan mencari materi. Jika tidak turun gunung membantu sesama, Limpong lebih suka berada di rumahnya yang sederhana, menjadi petani dusun, beraktivitas di ladang bersama ibunya.


"Setiap hari saya di rumah, tidak kemana-mana, menemani ibu yang sendirian tinggal di rumah," tutur Limpong.


Limpong dan relawan lainnya merupakan militan yang begitu mulia, meluangkan segenap waktu, tenaga, pikiran, jiwa maupun materi dalam melaksanakan tiap tugasnya demi kemanusiaan.


Terima kasih, Limpong. Jasamu sungguh tak terhingga. Teruslah menolong sesama, dengan cara yang mungkin tidak pernah terfikirkan orang lain.

Editor Fany Rachma

4 Komentar

umbaran 14 Maret 2018 00:48
salut sama mas limpong...... SALAM SATU JIWA
umbaran 14 Maret 2018 00:45
salut sama mas limpong......
M460T 13 Maret 2018 17:48
Seorang yang sangat sederhana dengan jiwa kemanusiaan luar biasa, salah satu perhatian beliau yang sangat mengena dihati saya kepada istri dan anak saya.. Semoga sehat dan selalu diberikan lindungan dari Allah SWT. "Bagian darimu RKPD"
Joko 13 Maret 2018 03:54
Mas limpong.... Jasamu emang baik bgt, aku pernah satu pos denganmu,dan aku selalu heran, seoalah dirimu tdk punya rasa lelah, meski keringat bercucuran,nafat terengah2 tetapi semangatmu luar biasa. Bahkan kamu selalu dtg lbh awal dan menggerakkan otot kerelawananmu tanpa harus di suruh,klo di ajak istirahat, selalu bilang "nanti saja klo sudah selesai". Limpong....... Tetep semangat,semoga selalu diberikan kesehatan, biar bisa terus mengabdi untuk kemanusiaan. SALAM SATU JIWA BY JK.

Tambahkan Komentar