Tiga Hari Awal, Logistik Pengungsi Sudah Terpenuhi

Dilihat 1277 kali
Warga pengungsi dari Desa Krinjing Kecamatan Dukun menempati bilik-bilik pengungsian di Balai Desa Deyangan Kecamatan Mertoyudan.

BERITAMAGELANG.ID - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, Edy Susanto mengatakan, penanganan pengungsi Merapi, terdapat titik kritis pada tiga hari pertama.


"Pada tiga hari pertama koordinasi belum berjalan dengan baik, hal itu menjadi titik kritis penanganan pengungsi.


Namun ada hal yang membedakan dengan pengungsi bencana lainnya, khusus untuk pengungsi Merapi, telah mempunyai Tabungan Bencana, jadi tiga hari pertama mereka tidak berharap kepada desa penyangga, ini yang disebut dengan masyarakat tangguh bencana," ucap Edy saat jumpa pers dengan awak media di Comand Center Komplek Setda Kabupaten Magelang, Jumat (6/11/2020).


Kendati demikian, menurut Edy, target logistik seluruh tempat evakuasi akhir sudah terdistribusi dengan baik untuk tiga hari, sehingga pengungsi bisa dirawat dengan baik.


Kepala Desa Deyangan Kecamatan Mertoyudan Magelang, Risyanto, mengatakan pihaknya telah menyiapkan lokasi berserta dapur umum untuk pengungsi dari Desa Krinjing Dukun.


"Kami telah menyiapkan bilik untuk tempat beristirahat bagi pengungsi sebanyak 43 bilik, yang sudah dipersiapkan sejak tiga hari lalu. Termasuk dapur umum dan Puskesmas yang langsung berjalan untuk memenuhi kebutuhan pengungsi.


Dan dari sisi protokol kesehatan Covid 19, ada ruangan khusus petugas Puskesmas memeriksa warga pengungsi untuk diketahui kesehatannya," papar Risyanto.


Kepala Desa Krinjing, Ismail, menuturkan, dalam satu desa terdapat 2.283 jiwa, yang terbagi dalam 10 dusun. Saat ini pihaknya mengutamakan pengungsi yang rentan.


"Baru lima persen yang mengungsi, yaitu kelompok rentan, terdiri dari ibu hamil, lansia dan anak-anak. Karena desa kami merupakan desa saudara dengan Desa Deyangan, bila terjadi bencana Merapi maka mengungsi di sini.


Pihak Desa Deyangan sudah menyiapkan tempat selain di Balai Desa juga rumah penduduk dan tempat ibadah, bila jumlah pengungsi bertambah," jelas Ismail.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar