'The Power of Emak-Emak' Sadar Sampah Luar Biasa

Dilihat 2140 kali
LOMBA - Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Magelang, Tanti Zaenal Arifin melihat hasil pengolahan Bank Sampah Senja, Desa Banyuroto, Kecamatan Sawangan, sebagai peserta Lomba Bank Sampah tingkat Kabupaten Magelang yang digelar Dinas Lingkungan Hidup

BERITAMAGELANG.ID - Sampah sudah menjadi masalah luar biasa karena memenuhi Tempat Penampungan Akhir (TPA). Saat ini diperlukan perubahan pola hidup yang biasa membuang beralih mengelola sampah. Karena mengolah sampah akan memperoleh manfaatnya, baik dari segi ekonomi, kebersihan lingkungan, bahkan kerajinan dari limbah sampah punya nilai jual.


"Satu desa satu bank sampah sudah terwujud di Kabupaten Magelang. Ini untuk mengurai keberadaan sampah. 'The power of emak-emak' sadar sampah luar biasa," demikian disampaikan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Magelang, Tanti Zaenal Arifin, saat mengunjungi Bank Sampah Senja Desa Banyuroto, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Rabu (20/02).


Bank Sampah Senja menjadi salah satu peserta Lomba Bank Sampah tingkat Kabupaten Magelang yang digelar Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Selain bank sampah, juga dimeriahkan Lomba Hatinya PKK (Halaman Asri Teratur Indah Nyaman) tingkat Kabupaten Magelang, dalam rangkaian peringatan HUT Kota Mungkid 2019. 


Kegiatan lomba bank sampah merupakan kolaborasi DLH dengan PKK. Karena itulah, kegiatan bank sampah diharapkan bisa menjadi budaya bersih di masyarakat. 


"Setiap hari, ada setengah kilogram sampah yang dihasilkan setiap rumah. Namun dengan bank sampah ini, bisa mengurangi 4,5 persen sampah rumah tangga," lanjutnya.


Kabid Pengendalian Pencemaran Lingkungan DLH Kabupaten Magelang, Sri Murni Ediyati, SH menyatakan, melalui lomba ini, sampah rumah tangga dapat terkurangi karena warga tidak membuang sampah sembarangan. 


"Yang jelas, kelompok bank sampah terus memberikan edukasi kepada warga di tingkat rumah tangga. Ini sangat bagus, harus terus dikembangkan," pesannya.


Pemanfaatan sampah yang dikelola ibu-ibu rumah tangga ini, dapat mengurangi sampah, sehingga ekosistem keseimbangan akan lebih baik. Plastik sudah bisa dikelola, melalui sampah organik hingga anorganik, baik untuk pupuk maupun kerajinan dari limbah sampah.


"Jumlah penduduk Kabupaten Magelang ada 1,3 juta orang, maka ada 6 ton sampah. Ini menjadi keprihatinan, belum banyak yang memiliki kesadaran tentang sampah. Jangan sampai anak cucu kita tidak bisa menikmati hijaunya halaman dan lingkungan yang hijau," tambahnya.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar