Tanah Longsor, Warga Disabilitas dan Siswa SD Margoyoso Panik

Dilihat 2078 kali
Panik, simulasi tanah longsor siswa dan warga Desa Margoyoso Kecamatan Salaman Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (07/04)

BERITAMAGELANG.ID - Terjadi longsoran, ratusan siswa Sekolah Dasar bersama warga dilanda kepanikan. Mereka terpaksa diungsikan ke Kantor Balai Desa Margoyoso Kecamatan Salaman Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (07/04).
 
Namun, kepanikan tersebut hanya bagian dari kegiatan simulasi bencana bersama antara Pemerintah Desa Margoyoso, Organisasi Pengurangan Risiko Bencana (OPRB) Fortis, dan Arbeiter Samariter Bund (ASB), lembaga kemanusiaan yang berasal dari Jerman. Kegiatan juga dibantu personil relawan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), IPPNU Margoyoso dan relawan Bukit Menoreh.
 
Koordinator Relawan ASB Magelang, Kasihan mengatakan, dalam simulasi melibatkan sekitar 500 peserta, dari anak-anak sekolah, wali murid, guru dan warga.
"Kegiatan simulasi lebih fokus kepada keterlibatan anak-anak sekolah dan disabilitas untuk mendukung budaya aman dan inklusi sejak dini," jelas Kasihan.
 
Lebih lanjut Kasihan mengungkapkan, kegiatan simulasi kali ini sejalan dengan program Sekolah Madrasah Aman Bencana (SMAB) yang dicetuskan Kementrian Pendidikan & Kebudayaan RI.
 
"Simulasi ini sangat penting mengingat secara geografis Desa Margoyoso berada di perbukitan. Pemukiman warga juga berada di Daerah Aliran Sungai (DAS) Bompon. Kondisi tanahnya selalu bergerak sehingga rawan longsor," ungkap Kasihan.
 
Selain itu, lanjut Kasihan, simulasi ini juga bertujuan memperkuat koordinasi antar elemen masyarakat. Mengurangi resiko jatuhnya korban jiwa dan upaya mitigasi dini terhadap bencana longsor.
 
"Setiap personil memiliki tugas masing-masing mulai dari penanganan kelompok rentan seperti orang sakit, lansia, ibu hamil dan disabilitas. Pengobatan, kegiatan trauma healing hingga pembagian konsumsi dari dapur umum," pungkas Kasihan.
 

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar