Survival Mode : Kreatif Di Masa Pandemi

Dilihat 1908 kali
Webiner Milad ke-56 UNIMMA, "Survival Mode: Kreatif di Masa Pandemi"

BERITAMAGELANG.ID -- Fakultas Psikologi dan Humaniora (FPH) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) ikut menyemarakkan Milad ke-56 UNIMMA dengan mengadakan webinar secara daring. Dengan mengusung tema "Survival Mode: Kreatif di Masa Pandemi", acara digelar pada Kamis (6/8). 


Acara dibuka oleh Dekan FPH, Prof. Dr. Purwati, MS.Kons. Dalam sambutannya, Prof. Purwati mengatakan beberapa bulan ini, dunia menghadapi pandemi Covid-19 yang tidak pernah terprediksi sebelumnya.


"Dampak dari pandemi ini cukup besar dan menyakitkan, baik secara fisik maupun psikis. Maka, di situasi seperti ini perlu bisa bertahan survive, semua harus beradaptasi dalam segala aspek, perlu inovasi baru, dan kreativitas. Sehingga dengan webinar ini, harapannya bisa memberikan pencerahan untuk semua peserta dan bisa memberi manfaat kontribusi untuk masyarakat umum," ujarnya.


Webinar kali ini mengahdirkan dua narasumber, Edgar Hamas (founder gan.saladin, penulis buku Belajar dari Negeri Para Nabi dan Untuk Kalian yang Rindu Perubahan) serta Prihatin Dwi Hantoro, S.Sn.,M.I.Kom (Dosen Ilmu Komunikasi UNIMMA sekaligus co-founder Becikketitik Batik).


Hantoro sebagai narasumber pertama  membahas seputar bisnis di era 4.0, dimana saat ini sudah tidak dibutuhkan lagi advertising namun narasi di balik sebuah brand.


"Kreativitas itu nggak harus baru, mulai dengan memperhatikan sekitar apa yang ada di daerah kita, kemudian dikembangkan untuk menjadi hal yang lebih berbeda," ujarnya. 


Hantoro juga menjelaskan bisnis di era 4.0 menonjolkan 4 poin utama yaitu, (1) ada ilmunya yang mudah dikuasai audiens, (2) bisnis dapat diakses dari mana saja, (3) bagaimana dampak dan manfaat bagi lingkungan, dan (4) bisnis harus bisa menciptakan fans bukan hanya sakadar konsumen.


Sementara itu, Edgar sebagai pembicara kedua dengan pembahasan spiritual preneurship berbicara mengenai bagaimana kerja dan bisnis bisa dijadikan sebagai ibadah.


"Seringkali bekerja untuk memenuhi kepuasan ego kita. Belajar dari kekayaan Nabi Sulaiman dan Nabi Daud yakni ruh kita dalam bekerja adalah wujud bersyukur kita kepada Tuhan. Dengan cara kita bersedekah sama halnya kita memberikan sinyal kepada Tuhan untuk memberikan kita rezeki yang lebih berlimpah," jelas Edgar.


Ada yang menarik di webinar kali ini, karena adanya peserta dari teman tuli, dengan didampingi oleh teman-teman difabel penerjemah bahasa isyarat selama webinar berlangsung.


Mahasiswi Psikologi, Martia Yosi Nurfa Indah yang turut ikut webinar mengatakan bahwa tema yang diangkat dalam webinar sangat bermanfaat karena dapat menambah wawasan terkait bagaimana memulai usaha dengan cara yang kreatif dan islami.


"Semoga ke depannya UNIMMA semakin beragam mengadakan webinar yang kekinian," ujarnya.

Editor Slamet Rohmadi

0 Komentar

Tambahkan Komentar