Suara Gemuruh Aktifitas Merapi Relatif Aman

Dilihat 2619 kali
Tangkapan layar puncak Gunung Merapi

BERITAMAGELANG.ID - Aktivitas kegempaan Gunung Merapi dalam satu pekan ini relatif rendah meski beberapa kali suara gemuruh sempat terdengar oleh warga dan petugas Pos Pengamatan Babadan Desa Krinjing Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang.


"Sampai saat ini kegempaan juga relatif normal ada gempa MP (multiphase) hanya satu dua saja," kata petugas Pos PGM Babadan Yulianto Sabtu (18/7/2020).


Berdasarkan data Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) tanggal 10 hingga 16 Juli 2020 bahwa kubah lava dalam kondisi stabil.


Volume kubah lava per 11 Juli 2020 sebesar 200.000 meter kubik. Intensitas kegempaan juga relatif lebih rendah dibandingkan minggu lalu.


Deformasi atau penggelembungan tubuh Merapi yang dipantau dengan EDM menunjukkan adanya pemendekan jarak tunjam kurang lebih 2 CM.


Pos Babadan juga mencatat pada Rabu (15/7/2020) terjadi guguran material yang disertai suara gemuruh dari puncak Merapi. 


Menurut Yulianto suara gemuruh  itu terdengar dua kali dengan durasi singkat. Guguran pertama terjadi pada pukul 18.29 WIB dengan durasi 86 detik dan guguran kedua pukul 19.13 WIB dengan durasi 87 detik.


Berdasarkan pengamatan sejak 15 Juli pukul 18.00 hingga 24.00, guguran dengan amplitudo 60 sampai 70 mm. Hembusan sebanyak dua kali dengan besar amplitudo 2 mm, durasi 12 sampai 17 detik.


Meski demikian aktifitas vulkanik Merapi hingga saat ini relatif masih aman. "Suara gugugran itu terdengar. Itu kecil setelah itu tidak ada kelanjutannya lagi," tegasnya.


Ia memperkirakan guguran itu terjadi akibat kondisi material wilayah puncak Merapi yang labil. 


Disamping itu, imbuh Yuli ketebalan tebing lereng barat memang agak tipis sehingga kemarin ada guguran karena ada desakan dari dalam,


"Bagian kubah lava dari letusan tahun 1998 'cuil sitik' atau bengkah sedikit gugugran itu keluar bukan masuk kedalam," tutur Yulianto.


Masyarakat dihimbau untuk tenang dan selalu meningkatkan kewaspadaan. BPPTKG  juga masih menetapkan tingkat aktivitas Gunung Merapi waspada (level II) dengan potensi bahaya saat ini berupa awan panas dari runtuhnya kubah lava serta lontaran material vulkanik dari letusan eksplosif dengan jarak jarak bahaya tiga kilometer dari puncaknya.

Editor Slamet Rohmadi

0 Komentar

Tambahkan Komentar