'Si Imut' yang Bikin 'Ayem' Petani Pakis Merbabu

Dilihat 3119 kali
Irigasi Si Imut sejahterakan petani Dusun Simpenan, Desa Ketunden , Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang Jawa Tengah.

BERITAMAGELANG.ID - Irigasi Si Imut menjadi inovasi para petani di lereng Gunung Merbabu Kabupaten Magelang Jawa Tengah. Selain mudah, efektif dan murah, Si Imut juga menjamin petani bisa tetap panen di segala musim. 

Namanya unik, menggelitik, "Si Imut" adalah singkatan dari 'fungsi sistim injeksi air irigasi utama'.

Si Imut lahir dari pengalaman pahit para petani sayur mayur di Dusun Simpenan, Desa Ketunden, Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang Jawa Tengah. Sebelum ada Si Imut, para petani di daerah berhawa sejuk itu kerap dilanda gagal panen lantaran sulit mendapat pasokan air.

Berawal dari krisis air itu para petani kemudian bersama-sama mencari solusi. Semula dari sumber air di lereng Merbabu langsung dialirkan ke lahan-lahan pertanian. Namun, upaya itu tidak efektif, pembagian air tidak merata dan banyak tanaman tetap kekeringan.

Setelah beberapa kali mengalami kendala, para petani kemudian mencari cara lain yang lebih adil dan efektif. Munculah ide membatasi penggunaan air melalui distribusi bak tampung. Dari sumber air, aliran ditampung di bak utama ke bak tampung pembagi di setiap lahan. Setiap bak tampung pembagi digunakan untuk 5 hingga 8 lahan melalui pipa paralon berdiameter sama.

Agar terkontrol, di setiap pipa lahan dipasang kran meter, berfungsi sebagai pengatur pasokan air ke bedengan tanah dari selang-selang kecil.

Menurut salah satu petani, Sarojo, saat dibutuhkan, petani hanya tinggal membuka kran meter utama saja, secara otomatis air akan mengalir melalui pipa-pipa dan selang hitam di bawah plastik mulsa di setiap bedengan tanaman.

"Lebih irit waktu dan biaya karena tidak membutuhkan bahan bakar minyak untuk mesin pompa air," ungkap Sarojo.

cara kerja Si Imut ini memiliki keunggulan karena hanya mengandalkan gravitasi kemiringan lahan. Air mengalir ke lokasi yang lebih rendah.

"Selama proses mengairi tanaman, para petani juga masih bisa melakukan aktivitas lain karena Si Imut efektif, air tak terbuang percuma," imbuh Sarojo.

Kini, teknologi tepat guna Si Imut semakin lancar berkat bantuan dari Dinas Pertanian Kabupaten Magelang. Bersama Si Imut pula para petani di lereng Gunung Merbabu ini juga semakin sejahtera. Sedikitnya 6 (enam) hektar lahan pertanian yang semula tadah hujan, kini berubah menjadi lahan produktif di setiap musim.

Para petani juga leluasa mengatur pola tanam tumpang sari, antara tanaman cabai dan tanaman sayuran lain setiap musim.


Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar