Selama Pandemi Covid-19 Pedagang Tawarkan Ikan Lewat Medsos

Dilihat 2429 kali
IKAN AIR TAWAR – Suasana Pasar Ikan Bojong selama Pandemi Covid -19, (foto. BM-Farel)

BERITAMAGELANG.ID - Selama pandemi Covid-19, membawa dampak turunnya pendapatan para pedagang ikan air tawar di Pasar Ikan Bojong Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang. Pedagang menyebutkan, pendapatan turun hingga 50 persen. Namun agar tetap laku, mereka menawarkan ikan melalui media sosial (Medsos), seperti facebook, instagram  dan whatsapp (wa).


"Pembeli ikan disini sepi, terutama sejak adanya Corona. Namun sekarang mulai meningkat, meski tidak seperti sebelum Covid-19. Semoga cepat pulih, sehingga pedagang ikan kembali bangkit," ujar seorang pedagang ikan di Pasar Bojong, Ifah saat ditemui hari Selasa, (11/8-2020).


Menurut Ifah yang mengaku sudah berjualan selama 24 tahun di Pasar Ikan Bojong, merasakan dampak penurunan drastis terhadap penjualan bibit ikan, baik bibit ikan lele, nila, gurameh, koi dan jenis ikan lainnya. Padahal, selama Pandemi Covid-19, tidak terjadi kenaikkan harga bibit ikan, namun pembeli tetap sepi.


Agar dagangan tetap laku, para pedagang dalam menawarkan dagangan menggunakan media social, seperti facebook, instagram dan whatsapp, dengan melalui medsos ini pembeli tidak harus datang ke pasar, tapi cukup pesan lewat medsos, baik ukuran maupun harga, kemudian ikan langsung dikirim ke pembeli.


Menurunnya pembeli bibit ikan di Pasar Bojong, lantaran perputaran uang di masyarakat mengalami stagnan, karena daya beli masyarakat rendah, sehingga petani cenderung tidak melakukan pembelian ikan baik bibit ikan maupun konsumsi. "Harga tidak ada kenaikan, hanya saja para pembeli bibit ikan seperti nila, koi, dan ikan konsumsi menurun," ujarnya.


Senada dengan Ifah, Irsad pedagang ikan konsumsi di Pasar Bojong, menuturkan bahwa sebelum pandemi corona, dalam sehari dia bisa menjual ikan konsumsi satu sampai dua setengah kuintal ikan, tapi saat ini hanya sekitar 20 persen dari penjualan sebelum pandemi.


"Media sosial menjadi solusi dalam mengatasi penurunan penjualan di pasar ikan, dengan menggunakan fecebook, instagram dan wa untuk memasarkan penjualan ikan konsumsi seperti nila, bawal, lele dan gurameh," jelasnya.


Maka untuk menarik daya beli masyarakat, pedagang memberikan fasilitas bebas ongkos kirim sampai rumah dengan syarat pembelian di atas 5 kilogram, dan jarak kurang dari 10 kilometer.


Penjualan ikan melalui medsos di era new normal ini, mulai dilakukan oleh para penjual ikan di Pasar Bojong, dan hasilnya ada peningkatan penjualan meski baru sekitar 20 persen. Namun naiknya pembeli bibit maupun ikan konsumsi, patut disyukuri para pedagang, karena mulai ada pergerakan ekonomi.


Beda dengan saat pandemi covid melanda, penjualan bibit ikan benar-benar mereka rasakan penurunannya, walau tidak mengurangi aktifitasnya saat berjualan yang justru kreatifitas tumbuh dengan menambah koleksi ikan yang di jualnya, seperti ikan mas, ikan terapi, dan ikan koi.


Saat ini, para pedagang ikan membuka los pasar ikan mulai jam 07.00 - 17.00 WIB, alasannya untuk memberikan peluang waktu pembeli. "Tapi kalau ada yang ingin membutuhkan, bisa disediakan untuk bisa diambil pada malam hari," tambahnya. (arman/farel)

Editor Slamet Rohmadi

0 Komentar

Tambahkan Komentar