Ritual Miwiti Panen, Petani Kopi Bagikan Nasi Tumpeng Pada Warga Isoman

Dilihat 1709 kali
Khidmat doa mengawali tradisi Miwiti kopi Desa Krinjing Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang.

BERITAMAGELANG.ID - Masyarakat di Dusun Desa Krinjing Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang menggelar tradisi Miwiti yang menandai permulaan panen raya kopi dan palawija.


Kepala Dusun Krinjing, Nasopi mengatakan kopi dan palawija sebagai penghasilan utama masyarakat yang mayoritas bermata pencaharian petani dan berkebun. Masyarakat di Dusun Krinjing Kajoran berjumlah 40 kepala keluarga hampir semua hidup dengan berkebun kopi.


Keberadaan kopi dari desa berhawa sejuk lereng Gunung Sumbing ini terkenal karena aroma dan rasanya yang khas. Tidak hanya menjadi sumber ekonomi, tanaman kopi juga menjadi simbol gotong royong warga dalam menghadapi pandemi Covid-19.


“Sehingga tradisi miwiti/ prosesi permulaan masa panen kopi ini sudah berlangsung sejak zaman nenek moyang yang masih dilakukan sampai sekarang,” ucapnya di sela prosesi, Sabtu (31/7/2021).


Karena pandemi dan masih dalam suasana PPKM maka tradisi yang biasa digelar setiap tahun ini dikemas dalam suasana sederhana. Jika biasanya tradisi miwiti dilakukan dengan kirab slametan oleh seluruh warga masyarakat, dengan membawa nasi tumpeng, sego megono dan ingkung (nasi khas selamatan dan ingkung ayam). Semua kelengkapan upacara tradisi itu diarak dari kampung ke kebun kopi untuk didoakan.


Sebagai puncak ritual adalah prosesi kembul bujono (makan bersama) di tengah-tengah perkebunan kopi milik warga.


Namun, untuk kali ini, lanjut Nasopi, prosesi kembul bujono diubah dengan melakukan sedekah di posko PPKM oleh perwakilan sebagian masyarakat dengan tetap protokol kesehatan. Sedangkan sego megono serta ingkung diberikan kepada warga masyarakat yang sedang melakukan isolasi mandiri.


“Tradisi ini tetap dilaksanakan meskipun situasi sedang dalam pembatasan. Tumpeng megono serta ingkung dianter ke rumah warga yang sedang isolasi mandiri karena terpapar Covid-19,” papar Nasopi.


Dikatakan Nasopi, tentunya hal tersebut sangat bermanfaat bagi warga yang sedang menjalankan isoman dan bisa membangkitkan semangat kembali agar bisa segera sehat dan memanen hasil kopi miliknya.


Meski sederhana, prosesi sakral petani kopi ini berlangsung secara khidmat. Tak lupa pula dalam lantunan doa bhumi, para perwakilan warga yang hadir ini secara khusus memohon agar masyarakat Indonesia diberi kesehatan dan pandemi Covid-19.


“Wabah semoga segera sirna segera pulih kembali dan warga Krinjing semua segera sehat dan kopi yang dihasilkan bisa manfaat menjadi penyokong utama penghasilan warga seperti di tahun-tahun sebelum ada pandemi,” harapnya.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar