Ratusan Atlet Berlaga di Kejuaraan Gulat Senior 2019

Dilihat 1957 kali
Kejurda Gulat Senior 2019 diselenggarakan di Artos Mall Kabupaten Magelang.

BERITAMAGELANG.ID - Kabupaten Magelang menjadi tuan rumah kejuaraan daerah (Kejurda) Gulat Senior 2019. Bertempat di Artos Mall Magelang, ratusan atlet dari berbagai daerah berlaga dalam event yang didukung Pembkab Magelang tersebut.


"Mendukung dan mengapresiasi Kejurda Gulat Senior 2019. Karena Kejurda ini sangat mendukung perkembangan gulat di Magelang," kata kepala Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Magelang Iwan Sutiarso saat dihubungi, Selasa (20/8).


Menurut Iwan, selain menjadi ajang evaluasi pembinaan di Kabupaten Magelang, Kejurda ini juga menjadi sarana memperkenalkan olahraga gulat kepada masyarakat.


"Karena dilakukan di tempat terbuka area publik, sehingga menunjukkan pada masyarakat bahwa olahraga gulat adalah olahraga yang tidak berbahaya. Sehingga menumbuhkan minat masyarakat untuk menyukai olahraga gulat," ujar Iwan.


Meski dianggap olahraga kurang populer, dukungan Pemerintah Kabupaten Magelang, luar biasa besar terhadap olahraga gulat.


Bahkan, dalam dua tahun terakhir pembinaan terhadap para atlet sangat intens dengan program latihan yang diaesuaikan dengan kebutuhan, mulai dari pemassalan dan pembinaan prestasi. 


"Kejurda tahun ini adalah dalam rangka pembuktian kepada masyarakat bahwa olahraga gulat eksis di Kabupaten Magelang. 


Kita melakukan pembinaan gulat lewat Pemusatan Pelatihan Olahraga Pelajar Daerah (PPOPD) sebanyak 3 atlet senior yang ikut dalam Kejurda Senior 2019. 


Prestasi selama program ini adalah dalam POPDA 2018 menyumbangkan 1 medali perak dan 1 perunggu. Pada tahun 2018 itu pertama kali Kabupaten Magelang mengirim atlet gulat dalam PPOPD," ujarnya.


Sempat dianggap sebagai olahraga penuh resiko bahaya, perkembangan gulat di Jawa Tengah sangat signifikan dalam dua tahun terakhir dengan dominasi para pegulat muda.


"POPDA tingkat Jawa Tengah baru digelar dua kali. Saat ini banyak sekolah tingkat SMP dan SMA yang menjadikan gulat sebagai kegiatan ekstrakurikuler siswanya," terang Pengurus Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) Jawa Tengah, Agus Dwi Praspono.


Sekitar 200 pegulat berusia 19 tahun ke bawah berkompetisi di 28 kelas yang dilombakan. Mereka merupakan atlet perwakilan dari kabupaten/kota se Jawa Tengah


"Terdapat tiga kategori yang dipertandingkan yaitu 10 kelas Gaya Bebas Putra, 10 kelas Gaya Grecko dan delapan kelas Gaya Bebas Putri," ujar Agus.


Tentunya, Kejurda yang digelar selama dua hari ini akan menjadi ajang seleksi mencari calon atlet gulat berprestaai.


"Tujuan dari Kejurda ini adalah untuk mencari bibit atlet gulat berprestasi yang nantinya bisa mengharumkan nama daerah ke tingkat yang lebih tinggi," pungkasnya.


Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar