BERITAMAGELANG.ID - Wakil Bupati Magelang Edi Cahyana mengatakan pihaknya sedang melakukan pendataan secara riil terkait angka kemiskinan di Kabupaten Magelang.
Pendataan tersebut merupakan bagian dari program Penanggulangan Kemiskinan Kecamatan Desa Kabupaten Magelang.
Saat ini Pemerintah sedang turun langsung untuk mendata secara riil warga miskin di setiap desa agar program Penanggulangan Kemiskinan Kecamatan Desa Kabupaten Magelang bisa tepat sasaran.
"Dari data tersebut, nantinya pada tahun 2020, program penanggulangan kemiskinan mulai dijalankan," ucap Edi di sela Rapat Koordinasi Penguatan Kelembagaan Tim Penanggulangan Kemiskinan Kecamatan Desa Kabupaten Magelang, di Gedung Serba Guna Windusari, Senin (14/10).
Menurut Edi, dalam rapat koordinasi tersebut, dilakukan pembahasan terkait dengan kendala, masukan dan usulan dari Camat dan perangkat desa dalam menjalankan program Penanggulangan Kemiskinan Kecamatan Desa Kabupaten Magelang.
“Dalam rapat koordinasi ini, kami memberikan penjelasan teknis pelaksanaan program sekaligus mendengarkan masukan dan usulan terkait dengan kendala atau masukan agar program tersebut berjalan lancar dan tepat sasaran," ungkapnya.
Pelaksanaan di lapangan dilakukan oleh Tim Penanggulangan Kemiskinan (TPK).
Adapun angka kemiskinan di Kabupaten Magelang selama lima tahun terakhir mengalami penurunan sebesar 1,75 % data dari BPS Kabupaten Magelang.
Pada tahun 2018 menjadi 11,23% turun dari tahun 2014 sebesar 12,98%. Rata-rata penurunan angka kemiskinan selama lima tahun 0,35%. Meski demikian, angka kemiskinan Kabupaten Magelang semakin turun, namun belum sesuai dengan target yang diamatkan dalam RPJMD tahun 2014-2019, yaitu 9%.
Kegiatan tersebut juga dihadiri Kepala instansi terkait, diantaranya Kepala Bappeda Kabupaten Magelang, Camat Secang dan Windusari.
Camat Windusari, Syihabidin Ashodiqi menuturkan, anggota Tim Penanggulangan Kemiskinan (TPK) terdiri dari kepala desa dan perangkat desa.
"Kades, Sekdes dan Kasi Kesra sebagai Tim Penanggulangan Kemiskinan, nantinya akan melakukan verifikasi dan validasi data, karena selama ini kurang valid, dengan demikian maka akan lebih tepat sasaran," ungkap Syihabidin.
0 Komentar