Hewan Ternak Berkostum Unik Meriahkan Festival Lembah Merapi

Dilihat 1485 kali
Puluhan hewan ternak berkostum unik di Festival Lembah Merapi Desa Banyubiru Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang.

BERITAMAGELANG.ID - Festival lembah Merapi (FLM) ‘Gugur Gunung' di Desa Banyubiru Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang, Minggu (4/8) menjadi pestanya para petani setempat. Uniknya, bersama hewan ternak kesayangannya mereka berdandan, mengenakan kostum menarik sebagai wujud syukur kepada Tuhan YME. 


Semua pemilik hewan ternak peliharaan membiarkan kambing, kelinci, kucing atau anjing turut merasakan kegembiraan di hari spesial itu. Warga setempat menyebutnya, ‘Gugur Gunung' dimana para petani dari lereng barat Gunung Merapi itu tampil dengan pakaian tradisional terbaik yang dimiliki.


"Dengan konsep yang menarik ini, harapannya bisa meningkatkan kunjungan wisatawan di lereng Gunung Merapi," kata Plt. Kepala Bidang Pemasaran dan Kelembagaan Pariwisata, Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olah Raga (Disparpora) Kabupaten Magelang, Zumrotun Rini.


Festival Lembah Merapi digelar selama tiga hari dengan sejumlah kegiatan menarik yang akan membuat wisatawan betah tinggal berlama-lama, sehingga berdampak terhadap peningkatan ekonomi masyarakat setempat.


"Kita buat selama tiga hari, agar lama tinggal wisatawan di Magelang bertambah. Khusunya ada atraksi menarik di malam hari, biar orang menginap dan berbelanja di sini," harapnya.


Sebagai puncak dari FLM 2019 ini, warga petani menggelar kirab budaya. Kegiatan ini mempesona ribuan warga yang datang dari berbagai daerah. 


Dengan antusias mereka berjalan kaki menyusuri jalur evakuasi, membawa gunungan hasil bumi, hewan ternak dan peralatan pertanian ke puncak Gunung Gono.


Kepada BeritaMagelang.id, Kepala Desa Banyubiru, Wintoro mengatakan, tumpengan atau gunungan itu merupakan simbol rasa syukur dan kebersamaan masyarakat atas rejeki hasil panen raya yang melimpah.


"Berkaitan dengan kirab budaya ini, tumpengan dari seluruh masyarakat ini harapannya sesuai konsep kita Gugur Gunung sebagai simbol kerjasama dalam bergotong royong membangun desa," ungkapnya.  


Animo masyarakat dalam mengikuti festival ini juga meningkat dibanding tahun kemarin. Uniknya, selain diwajibkan mengikuti kirab, para peserta berserta hewan ternak kesayangannya juga harus melewati penjurian dengan berpose layaknya model di atas catwalk.


"Jumlah peserta mencapai 30 ekor lebih. Mereka merupakan peternak dari berbagai desa di sekitar Gunung Gono," tambahnya.


Tidak hanya sumber bencana, Alam Gunung Merapi bagi masyarakat setempat merupakan anugerah Tuhan. Secara turun temurun manusia dan Merapi saling menjaga dalam harmoni hidup selaras dengan damai.


Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar