Prosesi Pensakralan Api Waisak di Candi Mendut Berlangsung Khidmat

Dilihat 1310 kali
Api Darma Waisak 2563 BE disakralkan di Candi Mendut, Magelang Jawa Tengah, Jumat (17/5))

BERITAMAGELANG.ID - Para Biksu dari berbagai Sangha Perwakilan Umat Buddha Indonesia (WALUBI) menyemayamkan api Darma Waisak 2563 Budhis Era (BE) tahun 2019 di Candi Mendut Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Jumat (17/05) petang. 

Rombongan pembawa Api Dharma Waisak tiba di Candi Mendut sekitar pukul 16.00 WIB. 

Obor api secara simbolis kemudian diserahkan kepada ketua PP Walubi Hartati Murdaya untuk dibawa menuju altar yang berada di pelataran Candi Mendut. 

Dengan penuh khidmat, prosesi dilanjutkan dengan pembacaan mantera dan paritta suci oleh umat Budha dari berbagai Sangha dan Rohaniawan Majelis Agama Budha.

Bhante Wongsin Labhiko Mahathera, mengatakan, api ini mengandung makna sinar terang untuk menerangi kehidupan.

"Air dan api ini adalah sarana yang penting dalam kehidupan manusia. Tanpa air ataupun api, dunia akan kacau balau. Dunia ini jika tidak ada matahari tidak ada api bisa dibayangkan kita tidak akan bisa hidup nyaman," kata Bhante Wongsin, di sela prosesi penerimaan api alam di Candi Mendut.

Dunia ini tidak bisa lepas dari air dan api. Api menunjukan sinar terang dan kepanasan. 

"Maka simbol dari api adalah memberikan sinar terang. Sinar terang ini memberikan dunia ini tidak gelap. Sinar terang ini memberikan pikiran manusia bisa terang atas apa yang diajarkan oleh Budha," lanjutnya.

Sementara itu, Ketua Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi), Hartati Murdaya menambahkan, api adalah sarana puja dan melambangkan suatu penerangan yang diharapkan mampu menerangi umat dalam segala langkah di kehidupan.

"Api alam ini melambangkan penerangan yang dapat membawa kita ke jalan yang benar, serta dapat mengikat hawa nafsu, ego, keserakahan, yang membelenggu umat manusia," kata Hartati.

Diperkirakan puluhan ribu umat Budha dari berbagai daerah di Indonesia dan sejumlah negara akan mengikuti Waisak yang dipusatkan di Candi Borobudur Kabupaten Magelang.

"Ada 10.000 umat dan 14 sekte berada di naungan Walubi, perwakilan umat Budha Indonesia dan umat Budha dari Thailand, Laos, Kamboja, India, dan Tibet turut dalam prosesi Waisak tahun ini" ungkap Hartati.

Melalui ritual Pradaksina, yakni berjalan mengelilingi Candi Mendut sebanyak tiga kali dengan sikap tangan Anjali sembari melafalkan mantera dan paritta suci. Prosesi dilanjut dengan penyemayaman api dharma di dalam Candi Mendut bersama air berkah yang sudah disemayamkan pada Kamis (16/5) kemarin.

Pada Sabtu (18/5), Api Darma dan Air Berkah tersebut akan diarak ke Candi Borobudur oleh puluhan ribu umat Budha. Keduanya akan menjadi sarana puja bakti dalam puncak Detik Detik Waisak 2563 BE 2019 di Candi Borobudur, Minggu (19/5).

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar