Program Satu Desa Satu PAUD, Tempat Belajar TK/PAUD Ibnu Hajar Diresmikan

Dilihat 1301 kali
Kegiatan peresmian Tempat Belajar TK/PAUD Ibnu Hajar, Jl Wirodigdo Glagah Sirahan Salam Kabupaten Magelang.

BERITAMAGELANG.ID - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Magelang,  Aziz Amin Mujahidin, mengatakan, hampir 95 persen lebih keberadaan PAUD sudah terpenuhi.

"Melalui Program Satu Desa Satu PAUD, setiap desa sudah ada lembaga PAUD. Meskipun kurang dari lima desa yang belum, walaupun sudah ada embrionya.

Lembaga satuan PAUD lebih dari 816 se Kabupaten Magelang, namun tidak seimbang (merata) ada yang satu desa mempunyai satu hingga dua PAUD," ucap Aziz, dalam kegiatan peresmian Tempat Belajar TK/PAUD Ibnu Hajar, Jl Wirodigdo Glagah Sirahan Salam Kabupaten Magelang, Minggu (24/7/2022).

Menurut Aziz, PAUD sistemnya berbasis Dusun, agar lebih dekat dengan rumah orang tua siswa, tetapi banyak juga yang berbasis Desa, minimal satu PAUD.

"Sudah pendekatan ke pemerintah desa untuk mencukupi, dimana Pendidikan Nor Formal berbasis masyarakat,  tanggungjawab cenderung ke masyarakat, support desa yang kita bangun.

SDM Guru sudah terpenuhi, melalui pembinaan Guru-guru TK, dengan pembinaan pemula, awal dan lanjut, sambil support sekolah tingkatkan kualikasi sekolah S1, melalui Universitas Terbuka banyak Sarjana PAUD," terang Aziz.

Kepala TBM Pondok Baca Ibnu Hajar, Ida Fitria, besyukur atas peresmian tempat belajar baru tersebut, kendati keberadaanya sudah aktif sejak tahun 2001.

"2001 lahir dari sebuah impian tokoh masyarakat. Melalui Yayasan Wirowidagdo, salah satu mengembangkan pendidikan. Dari hanya 10 tahun kedepan menjadi 122 murid di tahun 2011.

Dan sekarang mendapat akreditasi amat baik. Namun di 2011, gedung Ibnu Hajar diterjang banjir. Hingga menumpang kemana-kemana. Dan 2013, ditawari untuk menempati bekas gedung SD Sirahan. Pada tahun depan 2022 di usia 22 tahun, kami berusaha mandiri dengan gedung seadanya. Saat ini jumlah siswa sekarang 80, dan didukung oleh 10 guru," papar Ida.

Atas peresmian lingkungan baru tersebut, diharapkan memunculkan semangat baru, dan adaptasi baru.

"Mari gelorakan semangat belajar anak. Kedepan tidak ada anak yang tidak sekolah karena alasan ekonomi, karena sudah ada banyak program dari pemerintah. Generasi emas harus kita kawal. Jangan sampai ada anak yang tidak sekolah," tandas Ida.

Editor Slamet Rohmadi

0 Komentar

Tambahkan Komentar