Produksi Tempe Tahu Belum Terpengaruh Kenaikan Harga Kedelai

Dilihat 1335 kali
Perajin tempe memilah kedelai ditengah kenaikan harga kedelai hingga Rp9.000 per kilogram
BERITAMAGELANG.ID - Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Disdagkop UKM) Kabupaten Magelang Basirul Hakim, mengungkapkan, produksi tempe dan tahu masih belum terpengaruh kenaikan harga kedelai.

"Tiap pagi saya masih bisa beli tempe tahu di warung-warung," ujar Basirul, Rabu (6/1/2021).

Menurut Basirul, kenaikan harga kedelai disebabkan faktor global, sehingga berdampak pada harga kedelai impor di Indonesia.

Harga kedelai impor saat ini tercatat Rp9.200 hingga Rp10.000 per kilogram. Sedangkan harga kedelai sebelumnya berkisar Rp6.500 sampai Rp7.000 per kg.

"Saat ini Pemerintah belum mengambil kebijakan terkait kenaikan harga kedelai. Dan ini saya masih terus berkoordinasi dengan Bagian Perekonomian terkait kebijakan apa yang akan diambil," terang Basirul.

Sementara, perajin tempe, warga Dusun Seneng 2 Desa Banyurojo Kecamatan Mertoyudan, Sarupah (55) mengaku keberatan dengan adanya kenaikan harga kedelai. Meskipun hingga saat ini dirinya masih terus memproduksi tempe dan kecap.

"Keuntungan makin sedikit tapi masih bisa produksi. Sudah satu bulan ini harga kedelai dari harga Rp7.000 naik Rp500 sedikit demi sedikit hingga harga Rp9.000," ungkap Sarupah.

Sarupah berharap harga kedelai bisa diturunkan, sehingga keuntungan perajin tempe bisa kembali seperti sediakala.

"Kalau bisa turun harganya, meskipun saya cuma produksi kecil-kecilan 12 kg per hari, tapi kalau harga normal, perajin kecil seperti saya keuntungannya juga kembali normal," harap Sarupah.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar