Curah Hujan Tinggi, Produksi Stroberi Berkurang

Dilihat 3241 kali
Lahan wisata stroberi di Desa Banyuroto Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang.

BERITAMAGELANG.ID - Buah stroberi di lereng Gunung Merbabu Kabupaten Magelang banyak yang rusak akibat curah hujan cukup tinggi akhir-akhir ini. 


Beruntung, para petani di Desa Banyuroto, Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang telah meraup keuntungan dari wisatawan yang ramai berkunjung saat musim liburan tahun baru 2020. 


Salah satu Petani stroberi Banyuroto Abah Lala mengatakan hasil panen mengalami penurunan yang cukup signifikan akibat cuaca yang tidak menentu beberapa pekan terakhir.


"Hujan turun dalam intensitas tinggi di luar perkiraan. Biasanya saat musim peralihan intensitas hujan menurun, tetapi ini malah makin sering," kata Abah Lala, Kamis (9/1/2020).


Menurutnya, wisata petik stroberi di desa yang berhawa sejuk ini selalu ramai dikunjungi wisatawan, seperti saat liburan natal dan tahun baru 2020 kemarin. Namun saat ini banyak yang rusak akibat hujan. 


Akibat cuaca yang tidak bersahabat ini produksi tanaman stroberi hanya sekitar satu kwintal saja atau menurun dibandingkan panen sebelumnya (musim kemarau) yang mencapai 2-3 kwintal.


Buah stroberi dijual Rp 15.000/ ons kepada wisatawan.


Ia mengatakan, setiap libur para petani selalu menikmati keuntungan dari hasil penjualan stroberi yang relatif tinggi dari para wisatawan. Di hari libur, sekitar 300 orang setiap hari datang berwisata di kebun stroberi Banyuroto ini. Sedangkan pada hari biasa hanya di kisaran 100 orang saja.


"Pada saat liburan kemarin permintaan buah stroberi cukup tinggi, namun saat ini produksi menurun akibat hujan," tuturnya.


Selama ini petani stroberi memang sangat tergantung dengan cuaca. Namun akibat diguyur hujan dan kabut tebal secara terus menerus produktivitas tanaman stroberi semakin rentan terserang hama jamur dan lalat yang berakibat tanaman mati hingga buah membusuk. 


Meski demikian, semua upaya terus dilakukan para petani, salah satunya dengan mengatur pola pemupukan dan rutin melakukan pembersihan rumput. 


"Hanya beberapa tanaman saja yang berbuah bagus, padahal rutin merawat tanaman dengan telaten," ungkapnya. 


Lebih lanjut, ia berharap cuaca segera kembali bersahabat sehingga para petani dapat menentukan waktu yang tepat untuk melakukan pemupukan dan perawatan yang ada.


"Semoga saja cuaca segera membaik sehingga panen pun melimpah," papar dia.


Hamparan wisata buah stroberi di lereng Gunung Merbabu ini telah ada sejak 2006. Selama ini para petani melakukan pola tanam dengan pupuk organik di antara lahan tanaman sayuran dan palawija. 

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar