Presiden Jokowi Ajak Ulama dan Masyarakat Perangi Berita Hoax

Dilihat 1562 kali

BERITAMAGELANG.ID - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo bersilaturahmi dengan para Ulama dan Kyai di Pondok Pesantren Asrama Perguruan Islam (API) Tegalrejo Kabupaten Magelang Jawa Tengah, Sabtu (23/3).

Dalam acara memperingati Hari Lahir ke-96 Nahdlatul Ulama tersebut, Presiden Jokowi mengajak para ulama dan kyai untuk meluruskan berita-berita hoaks yang beredar menjelang pemilihan legislatif dan pemilihan Presiden 17 April 2019.

"Peristiwa besar Pileg dan Pilpres tinggal 24 hari lagi. Kita tahu yang kita hadapi di media sosial, lapangan, dari rumah ke rumah tentang kabar bohong atau hoaks," kata Presiden.

Menurutnya, banyak kabar bohong yang sudah terlalu lama didiamkan. Maka demi kemaslahatan bersama, sudah saatnya untuk meluruskannya.

"Kabar bohong yang beredar tersebut, antara lain kalau kita (pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin) menang, maka pendidikan agama akan dihapus, adzan dilarang, legalkan perkawinan, dan perzinaan dilegalkan," katanya.

Ia menuturkan, kabar bohong atau hoaks tersebut harus diluruskan karena akan membahayakan. Sekitar 9 juta orang percaya dengan kabar bohong tersebut, dikhawatirkan jika didiamkan bisa menjadi 15 juta, 20 juta dan seterusnya.

"Saya ajak para kyai dan ulama meluruskannya, siapa pun yang jadi Presiden tidak mungkin akan menjalankan 4 hal tersebut, karena Indonesia merupakan negara muslim terbesar di dunia. Kalau saya sudah biasa difitnah selama 4,5 tahun ini, saatnya sekarang akan saya lawan. Tidak mau saya digitu-gitukan terus," katanya.

Ia menyebutkan selama ini sebagai Presiden dirinya juga difitnah PKI, antek asing, antek aseng, dan anti Kiai.

Presiden memastikan, jika dirinya bukan antek asing, buktinya Blok Mahakam pada 2015 sudah diambil alih dan dikelola Pertamina yang sebelumnya dikelola Jepang, begitu juga pada 2018,blok minyak dan gas Rokan yang sudah 90 tahun lebih dikelola perusahaan dari Amerika Serikat juga diambil alih.

"Kemudian tambang emas Freeport yang sudah dikelola 40 tahun perusahaan dari Amerika Serikat, kita ambil 51 persen. Proses mengambil alih Freeport sangat berat, negosiasi dilakukan 4 hingga 4,5 tahun." tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi mengajak para santri dan masyarakat untuk datang memilih di TPS pada 17 April 2019.

"Partisipasi pemilih harus setinggi-tingginya, jangan biarkan satu orang pun golput, karena Pemilu dengan biaya besar," tuturnya.

Selain di Ponpes API Tegalrejo, Presiden Jokowi juga bersilaturahmi dengan masyarakat santri di PonPes Warucongol Muntilan dan bertemu ulama se Karsidenan Kedu di Gedung Tribakti Kota Magelang.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar