PKK Dukung Program Kader Keamanan Pangan

Dilihat 1409 kali
Kegiatan Sosialisasi Cerdas Memilih Obat dan Makanan yang Aman, dan Bimbingan Teknis Kader Keamanan Pangan, menggandeng PKK Kabupaten Magelang.

BERITAMAGELANG.ID - Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Magelang, Cristanti Zaenal Arifin mengatakan, Tim Penggerak PKK Kabupaten Magelang dan PKK Milenial siap mendukung program Kader Keamanan Pangan.


"PKK bekerja sama dengan BBPOM Jawa Tengah dan Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang, siap mendukung program gerakan Kader Keamanan Pangan," ucap Cristanti, dalam kegiatan Sosialisasi Cerdas Memilih Obat dan Makanan yang Aman, dan Bimbingan Teknis Kader Keamanan Pangan, Selasa (2/8/2022) di Gedung PKK Kabupaten Magelang.


Cristanti mengatakan, di Kabupaten Magelang, ditemukan banyak kasus penggunaan bahan tambahan pangan berbahaya dengan efek kesehatan jangka panjang. Oleh karenanya diperlukan mitigasi resiko, agar dapat memberikan edukasi kepada masyarakat, melalui PKK sebagai Kader Keamanan Pangan.


"Ibu merupakan manajer di rumah tangga, bila bisa memilih makanan dengan baik, akan berdampak kesehatan bagi masyarakat.


Akan ada gerakan atau tindak lanjut setelah pembekalan kepada para kader. Bertujuan untuk deteksi dini makanan mengandung zat kimia berbahaya. Sementara ini piloting project di lima kecamatan, meskipun dalam sosialisasi ini semua kecamatan ikut secara daring. Program ini merupakan kerja sama antara Dinkes, PKK dan BPOM Provinsi Jawa Tengah," terang Cristanti.


Adapun lima kecamatan tersebut adalah Mungkid, Borobudur, Muntilan, Mertoyudan, dan Salaman. Di kecamatan tersebut paling banyak aktivitas bisnis kuliner.


"Wilayah Kecamatan Borobudur berstatus wisata prioritas, menjadi wajah Kabupaten Magelang, jika ditemukan bahan makanan berbahaya akan mencoreng wajah Magelang, oleh karenanya kecamatan tersebut menjadi salah satu piloting project atau percontohan program ini, harapannya kecamatan lainnya juga demikian," terang Christanti.


Kepala BBPOM di Semarang, Sandra MP Linthin, mengatakan, kegiatan tersebut merupakan kali pertamanya dengan menggandeng PKK Kabupaten Magelang. Yang mana jaringan PKK cukup luas hingga tingkat dusun, RT dan RW diharapkan mampu memberikan edukasi kepada masyarakat.


"Kabupaten Magelang kami pilih karena di Provinsi Jawa Tengah menjadi nomor dua daerah dengan temuan bahan makanan berbahaya, dimana nomor satu ada di Semarang.


Termasuk memberikan edukasi kepada pelaku UMKM melalui PKK, agar tidak menggunakan bahan berbahaya seperti borak, formalin, serta kosmetik dengan zat berbahaya," jelas Sandra.


Dalam kesempatan tersebut, Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan (SDK) Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang, Erlin, menyampaikan, selain menghindari penggunaan bahan makanan berbahaya, juga perlu diperhatikan perihal sanitasi dalam proses produksi makanan atau kuliner.


"Bahan-bahan makanannya bagus, namun dalam proses produksinya sanitasi tidak higenis, maka akan mengurangi kualitas kesehatan makanan atau kuliner tersebut," ungkap Erlin.


Dalam kegiatan Bimtek tersebut, peserta mendapatkan peralatan untuk mendeteksi bahan kandungan makanan berbahaya.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar