Petani Terkendala Jemur Tembakau Karena Hujan Turun Lebih Awal

Dilihat 1326 kali
Petani tembakau Windusari menjemur rajangan daun tembakau. Namun, saat ini proses penjemuran terkendala cuaca hujan
BERITAMAGELANG.ID - Petani tembakau mengeluh karena hujan turun lebih awal pada musim kemarau, sebab, proses panen dan pengolahan tembakau belum selesai.

Salah satu petani tembakau, Supriyanto, warga Dusun Clapar Desa Kalijoso Kecamatan Windusari Magelang, mengaku kesulitan menjemur daun rajangan tembakau karena dalam beberapa hari ini hujan sudah sering turun.

"Seharusnya menjemur rajangan tembakau itu satu hari sudah selesai atau kering. Sedangkan rajangan yang saya jemur hari ini adalah rajangan yang tidak kering hari kemarin," ucap Supriyanto, Rabu (15/9/2021).

Menurut Supriyanto, pada bulan September ini seharusnya masih musim kemarau. Biasanya, menurut Supriyanto, hujan turun pada akhir Oktober atau awal November. Selain itu masih ada tembakau yang belum dipanen.

"Biasanya bulan September belum turun hujan, sehingga banyak pohon tembakau di wilayah Kecamatan Windusari ini belum dipanen.

Atau daun baru diambil setengah batang, setengahnya lagi masih di pohon belum dipanen, namun cuaca sudah tidak mendukung," ungkap Supriyanto.

Petani tembakau lainnya, Sunaryah, menuturkan, harga jual tembakau pada tahun ini belum begitu bagus jika dibandingkan tahun lalu.

"Tahun kemarin harga bisa mencapai Rp60 ribu lebih, kalau tahun ini harga Rp55 ribu, untuk daun atau rajangan tembakau yang bagus secara fisik. 

Namun, rata-rata harga daun rajangan tembakau yang dibeli gudang rokok, Rp45 ribu. Ya semoga harganya bisa lebih baik lagi," harap Sunaryah.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar