Petani Bandongan Bangun Prasarana Produksi Pertanian Senilai Rp 500 Juta

Dilihat 1236 kali
Pengerasan sarpras usaha tani Desa Bandongan, untuk meningkatkan produksi pangan.

BERITAMAGAELANG.ID- Bila pergi ke sawah, biasanya orang akan melewati pematang sawah yang sempit dan licin. Di kanan kirinya terhampar petak-petak sawah dengan saluran irigasi dan drainase yang sering kurang terawat. Tidak terbayangkan jika petani harus bekerja keras meningkatkan produksi kebutuhan pangan untuk bangsa dengan keterbatasan prasarana seperti itu.

Berangkat dari kondisi yang terbatas  itulah,  Kelompok Tani Rejeki Amanah Dusun Karangkulon, Bandongan, Kecamatan  Bandongan Kabupaten Magelang selama dua tahun bekerja keras membangun sarana prasarana produksi dengan melakukan rehabilitasi talut dan membangun jalan usaha tani (pematang) yang lebih layak. Tidak tanggung-tanggung biaya untuk pembangunan prasarana pertanian itu mencapai hampir Rp. 500 juta.

"Tahun 2021 dilaksanakan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tani (RJIT) atau talut saluran irigasi sepanjang 739 meter dengan anggaran sebesar Rp. 243 juta. 

Tahun 2022 ini dibangun Jalan Usaha Tani (JUT) atau pematang sepanjang 500 meter dan talut sepanjang 100 meter dengan anggaran sebesar Rp. 175 juta. Dana sebesar itu masih didampingi dengan swadaya kelompok tani," ungkap Ketua Kelompok tani Rejeki Amanah Zarkoni.

Lebih lanjut Zarkoni mengatakan pembangunan Jalan Usaha Tani yang dilakukan meliputi beberapa kegiatan. Diantaranya,  pelebaran, dan pengerasan pematang.

"Semula  pematang itu jalan setapak kurang dari 1 meter kemudian dilebarkan jadi 1,5 meter. Semula pematang itu jalan tanah yang becek dan licin lalu dikeraskan dengan dicor. Disisinya dibuat talut. Jadilah jalan pematang ini aman dilewati dengan sepeda motor maupun traktor sehingga mempermudah akses saat mau bekerja ke sawah" jelasnya.

Zarkoni menambahkan bahwa biaya perbaikan sarana prasarana usaha tani ini mendapatkan hibah dari dari IFAD (Internasional Food For Agricultural Development) dan Islamic Development Bank (IsDB ) melalui kegiatan Land and Infrastucture Development Physical Infrastructure.

Lebih jauh ketua kelompok tani menyatakan pembangunan prasarana oleh kelompoknya ini dapat meningkatkan motivasi petani untuk berproduksi.

"Kami berkomitmen untuk bertani dengan pupuk organik sehingga produk kami benar-benar aman untuk dikonsumsi. Sehingga mampu mewujudkan masyarakat sehat dan kuat," tegasnya.

Zarkoni yang pensiun ASN itu mengatakan bahwa pembangunan prasarana pertanian di Dusun Karang Kulon belum selesai. "Yang kami kerjakan ini belum ada separuh dari yang seharusnya. Panjang saluran irigasi ada 1,5 km. Yang kami talut baru 839 meter. Demikian juga Jalan Usaha Tani baru dibangun 500 meter padahal panjang keseluruhan ada 1,5 km," bebernya.

Selanjutnya ia berharap ke depan masih ada bantuan untuk melanjutkan pembangunan sarana prasarana pertanian di dusunnya. Sehingga para petani bersemangat bekerja dengan prasarana yg lebih memadai.

Editor Slamet Rohmadi

0 Komentar

Tambahkan Komentar