Jauh-jauh Dari Eropa, Unilever Belajar Pengelolaan Sampah di Magelang

Dilihat 2707 kali
Kelompok Bank Sampah Anggrek, Desa Blondo, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah mendapat kehormatan dikunjungi Unilever Eropa untuk melihat pengelolaan sampah

BERITAMAGELANG.ID - Persoalan sampah masih menjadi problem di Kabupaten Magelang, sehingga perlu penangangan terpadu. Sampah rumah tangga di Kabupaten Magelang bisa mencapai 0,5 kg per orang per hari, sehingga dalam satu hari sampah yang dihasilkan mencapai kurang lebih 600 ton. Maka diperlukan strategi pengelolaan sampah yang tepat untuk mengatasinya. 


"Target kami, ada 1.000 kelompok bank sampah yang tersebar di setiap desa se-Kabupaten Magelang," kata Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Magelang, Joko Sudibyo saat menerima tamu dari Unilever Eropa di Bank Sampah Anggrek, Desa Blondo, Kecamatan Mungkid, Magelang, Jawa Tengah, Rabu (14/03). 


Dengan harapan, lanjut Joko, kelompok bank sampah tersebut bisa dibina oleh Unilever agar persoalan sampah dapat ditangani dengan baik. Saat ini sudah ada  415 kelompok bank sampah yang tersebar di 21 kecamatan, namun baru sekitar 75 bank sampah yang dibina Unilever.


"Karena dengan penanganan melalui bank sampah, jelas akan mengurangi kerusakan lingkungan, dan bisa menambah pendapatan bagi kelompok masyarakat," sambung Joko.


Dalam pengelolaan sampah, pemerintah berupaya  mengubah paradigma lama pengelolaan sampah, yaitu dari sistem kumpul-angkut-buang, menjadi pengelolaan sampah sejak dari sumbernya, yang disimbolkan dengan piramida terbalik, agar volume timbunan sampah ke TPA menjadi semakin kecil.


"Kami berharap, aksi peduli lingkungan melalui bank sampah, terus tumbuh di kalangan masyarakat, agar sampah bisa ditangani dengan baik, supaya tidak menimbulkan kerusakan lingkungan," imbuh Joko.


Ketua Kelompok Bank Sampah Anggrek, Desa Blondo, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Esti Zunastiti mengaku, Bank Sampah Anggrek yang berdiri sejak 2015, kini mengalami perkembangan yang cukup baik, selain pernah menjadi juara satu tingkat Kabupaten Magelang, juga sering dijadikan tujuan studi banding kelompok sampah, bahkan dari luar Magelang.


"Sering juga anak-anak sekolah mengunjungi Bank Sampah Anggrek, mereka belajar memilah sampah yang baik dan benar. Ya semacam edukasi bagi anak-anak, agar pengetahuan tentang sampah bisa dilakukan sejak dini," tutupnya. 

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar