Hari Santri 2018, Jalan Sehat Kabupaten Magelang Pecahkan Rekor MURI

Dilihat 1924 kali
Jalan sehat guru Lembaga Maarif rangkaian Hari Santri Nasional ke III 2018 di Palbapang Mungkid Kabupaten Magelang, Sabtu (20/10)

BERITAMAGELANG.ID - Ribuan santri se Kabupaten Magelang siap meramaikan peringatan Hari Santri Nasional (HSN) ke III pada Senin 22 Oktober 2018. Para santri akan turun kejalan utama di Magelang. Kegiatan spektakuler itu rencananya akan dicatat oleh Museum Rekor Indobesia (MURI).

"Rangkaian kegiatan HSN akan dimeriahkan dengan berbagai kegiatan. Seperti saat ini jalan santai 7.000 Guru MI, Mts, dan SMA yang berada dibawah naungan Lembaga Maarif," kata Ketua Panitia HSN Kabupaten Magelang Muhammad Arwan, Sabtu (20/10).

Menurut Arwan, rangkaian kegiatan HSN kali ini merupakan syiar islam yang melibatkan seluruh sekolah dan jamaah Nahdatul Ulama di Magelang.

"Selain jalan santai kita juga menggelar Rukyah massal untuk semua orang yang minat pada Senin (20/10). Paling meriah adalah karnaval 10 ribu santri Pesantren dan sekolah dibawah naungan 21 Majelis Wakil Cabang (MWC) di Kabupaten Magelang. Semua santri akan dikerahkan untuk memenuhi Jalan Raden Santri Muntilan hingga pertigaan besar Artos Mall atau sepanjang 20 km pada Senin (22/10) besok," ucapnya.

Ia menambahkan, untuk peserta kegiatan karnaval itu akan ramai dan spektakuler. "Rencanya karnaval akan dicatat oleh museum rekor Indosesia (MURI) sebagai jumlah peserta karnaval terbanyak di HSN 2018," terang Arwan.

Sementara itu, Pengurus Ma'arif Pusat, Saidah Sakwan mengungkapkan tujuan peringatan Hari Santri adalah untuk melanjutkan cita cita para pejuang.

"Kegiatan ini untuk mengenang jasa jasa para pahlawan di Nahdatul Ulama dan meneruskan apa yang sudah diamanatkan beliau dahulu," jelas Saidah.

Dalam sambutannya Saidah menambahkan bahwa semua guru untuk tetap semangat mengajar meski lembaga Maarif saat ini masih dalam kondisi terbatas, baik secara infrastruktur maupun prasarana.

"Kita masih sangat 'Yen' saat ini. Dalam pengertian yen disini adalah yen ono (kalau ada), Secara ekonomi kita masih sangat kurang. Namun kita berupaya tetap sehat kuat untuk menjaga marwah apa yang diamanatkan Nahdatul Ulama ini," pungkas Saidah.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar