Serunya Peringatan Hari Wayang Diarak Ke Candi Borobudur

Dilihat 2001 kali
Peringatan hari wayang di Candi Borobudur Kabupaten Magelang, Kamis (7/11/2019)

BERITAMAGELANG.ID - Ratusan tokoh wayang kulit diarak menuju Candi Borobudur Kabupaten Magelang pada Kamis (7/11/2019). Prosesi itu merupakan rangkaian peringatan hari wayang sedunia sekaligus upaya pelestarian kesenian wayang kulit kepada generasi milenial.


Tanpa irama gamelan Jawa, Festival World Wayang Way Borobudur 2019 itu diawali dari Pondok Tingal Borobudur. Setiap tangan anak-anak dan warga memegang sebuah tokoh wayang. Mereka berjalan kaki sejauh satu kilometer menuju Taman Kenari Pelataran Candi Borbudur.


Penyelenggara Festival World Wayang Way Borobudur 2019 Eko Sunyoto mengatakan perjalanan itu merupakan meditasi 'laku hening' ke induk wayang Candi Borobudur.


Perjalanan meditasi itu harapannya agar masyarakat lebih memahami wayang, khususnya generasi milenial dengan pengalaman menjadi dalang.


"Jadi bagaimana mereka pun siap menjadi dalang kebaikan untuk diri mereka sendiri," kata Eko usai memimpin prosesi itu.


Candi Borobudur, lanjut Eko, adalah induk wayang yang mengisahkan siklus budaya masyarakat yang harus dilestarikan. Jika pagelaran wayang menggunakan kain 'beber' atau layar, maka wayang di Candi Borobudur adalah pada pahatan reliefnya.


"Pahatan relief di Candi Borobudur merupakan pagelaran wayang spiritual yang menggambarkan keutamaan leluhur dan tak lekang oleh zaman," tutur Eko.


Di pelataran Candi Borobudur meditasi dilakukan dengan mengangkat 108 tokoh wayang tinggi-tinggi ke udara. Jumlah 108 itu merupakan simbol diameter bentuk kubus Candi Borobudur.


Dalam prosesi itu, anak-anak pun tetap hening tanpa suara. Bagi anak anak membawa wayang menjadi pengalaman mengasyikan.


"Senang ikut ini," ungkap salah satu peserta Ica Puja Lera Lestari (9).


Ia mengaku, sebelumnya juga pernah ikut dan ini kali keduanya mengikuti kirab wayang.


"Saya senang aja bisa ikut kirab. Saya sering lihat wayang dan tokoh yang disenangi Nakula Sadewa," ujarnya.


Selain prosesi meditasi, pagelaran Wayang pulung dan wayang dalang bocah juga digelar dalam festival yang biasa digelar setiap tahun itu.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar