Peringati Hari Tanam Pohon, Sejumlah Elemen Gelar Renungan Mintigasi Bencana

Dilihat 749 kali
Diskusi Mitigasi bencana oleh sejumlah elemen di wilayah Kecamatan Srumbung Kabupatem Magelang

BERITAMAGELANG.ID - Perperingatan Hari Tanam Pohon Dunia sejumlah relawan nusantara menggelar acara Ngobrol Bareng bertema 'Yok Mitigasi, Thank You Volunter Indonesia' di Saung Paribon Dusun Sudimoro Desa Pucanganom, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang Sabtu (28/11/2022) malam.

Ketua Panitia Cak Je mengatakan kegiatan ini merupakan renungan bersama paska bencana gempa bumi di Cianjur Jawa Barat untuk edukasi kepada masyarakat pentingnya melestarikan alam dan lingkungan agar terhindar dari bencana.

Lebih mernarik, lanjutnya,  diskusi ini menghadirkan akademisi, praktisi, penggiat lingkungan, budayawan serta media.

"Mitigasi ini untuk edukasi untuk masyarakat disekita terkait 28 November hari menanam pohon Indonesia," katanya disela sela kegiatan.

Menurutnya, kegiatan ini juga diharapkan menjadi salah satu aksi nyata untuk kelangsungan hidup bumi kedepannya.  Karena saat ini kita menyewa lingkungan dari anak keturunan kita. 

Cak Je mencotohkan upaya mitigasi terhadap lingkup Gunung Merapi yang dapat meletus sewaktu waktu. Namun masyarakat harus faham ada budaya nenek moyang yang luhur telah mewariskan perhitungan alam yang sebagaii pertanda jika aktifitasnya meningkat. 

"Dengan demikian dapat mengantisipasi korban jiwa dikemudian hari. Seperti Mitigasi kita tidak tahu kapan bencana seperti Merapi terjadi," ujarnya.

Menurutnya diskusi ini sebagai wadah belajar bersama untuk melakukan sesuatu agar bumi seimbang yakni konsevasi air dan tanah.

Dijelaskan Cak Je upaya itu adalah mengembalikan air ketanah, hemat penggunaan air. Tidak mengekaploitasi tanah berlebih agar tidak rusak,membatasi penggunaan pupuk obat obatan kimia secara berlebihan serta giat menanam pohon demi keberlangsunan masa depan.

"Konservasi air dan tanah itu juga menjadi upaya mengeliminasi kejadian bencana. Karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi tapi kita bisa berbuat sesuatu untuk kebaikan bumi sekaligus manusia," pungkasnya.

Dalam diskusi ini juga menampilkan gerak budaya tradisional pencak silat dengan iringan rebana sholawat. Kedua seni tersebut sarat makna dalam menjaga lingkungan dalam harmoni mahluk dan Tuhannya.

Editor Slamet Rohmadi

0 Komentar

Tambahkan Komentar