Pemkab Magelang Ajak Generasi Muda Lawan Teroris dan Radikalisme

Dilihat 1880 kali
Kepala Kesbangpol Karya Humanita ajak generasi muda lawan teroris dan radikalisme, Selasa (15/05)
BERITAMAGELANG.ID - Menyambut Hari Kebangkitan Nasional ke 110, Pemerintah Kabupaten Magelang melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Magelang menggelar program peningkatan wawasan kebangsaan, yang menggandeng Persatuan Purnawirawan ABRI (PEPABRI), Selasa (15/05) di Balkondes Kembanglimus Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.

Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Magelang, Karya Humanita mengatakan, kegiatan ini bertujuan menambah wawasan mengenai Hari Kebangkitan Nasional bagi siswa SMA/SMK dan generasi muda serta tokoh masyarakat.

"Diharapkan kegiatan ini dapat memupuk rasa persatuan dan kesatuan nasional dan menjaga keutuhan NKRI. Di samping itu juga untuk menjaga stabilitas dan menolak paham radikalisme," katanya.

Salah satu narasumber, Kepala Pusat Studi Pancasila Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Heri Santoso mengatakan meski Indonesia telah memperingati Hari Kebangkitan Nasional selama 110 tahun, secara relevan bangsa ini masih belum merdeka dalam arti yang sesungguhnya.

"Mungkin kita sepakat pada tanggal 17 Agustus 1945 kita sudah merdeka. Namun pertanyaannya, betulkah kita sudah berdaulat di bidang politik, ekonomi, dan kebudayaan?" lanjutnya.

Maka dari itu, lanjut Heri, acara ini juga melibatkan anak-anak sekolah dan pemuda generasi penerus bangsa karena saat ini sudah masuk dalam revolusi digital.

"Maka konsekuensinya semangat kebangkitan nasional harus kita olah kembali di era digitalisasi ini, dan ini bukanlah suatu hal yang mudah," tegasnya.

Menurut Heri, tantangan yang akan dialami oleh para penerus bangsa diantaranya digitalisasi, terorisme, gerakan radikal, dan narkoba yang tidak kalah pentingya untuk dibimbing agar tidak terjerumus dalam hal tersebut.

"Perbedaannya mereka dulu dijajah secara kasat mata, namun di era sekarang ini mereka dijajah dengan cara-cara tidak kasat mata, dan inilah yang harus kita waspadai," imbuhnya.

Terkait terorisme dan gerakan radikal yang baru-baru ini terjadi di Indonesia, Heri menjelaskan terorisme dapat dibagi menjadi dua kategori, yakni internal dan eksternal.

"Menurut saya, terorisme internal biasanya sering digunakan bagi yang ingin mendapatkan kekuasaan tetapi belum mendapatkan kekuasaan, dan yang sudah mendapatkan kekuasaan ingin mempertahankan kekuasan. Sedangkan terorisme eksternal berasal dari asing, yang tujuannya agar negara Indonesia ini tidak menjadi negara yang besar. Karena kita tahu bangsa negara ini adalah bangsa yang besar yang memiliki kekayaan alam yang sungguh luar biasa," pungkas dia.

Turut hadir dalam kegiatan program peningkatan wawasan kebangsaan ini diantaranya Forkopimcam Borobudur, Ketua DPC PEPABRI, Ketua FKDM Kabupaten Magelang, Ketua FKUB Kabupaten Magelang, dan juga beberapa siswa SMA dari Kecamatan Borobudur.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar