Rayakan Hari Batik Nasional, UNESCO Gelar Membatik Massal

Dilihat 1961 kali
Hari Batik Nasional 2018, UNESCO dan komunitas di wilayah Borobudur Kabupaten Magelang, Jawa Tengah membatik bersama, Selasa (02/10)

BERITAMAGELANG.ID - Memperingati Hari Batik Nasional, UNESCO menggelar kegiatan menarik dengan membatik bersama. Acara yang diikuti ratusan peserta itu untuk melestarikan batik sebagai warisan budaya serta kampanye budaya dalam program 'Creative Youth at Indonesian Heritage Sites'.

"Seiring dengan kandungan nilai budayanya, berbagai motif dan corak batik telah berkembang dan menambah khazanah desain dari batik Indonesia. Selain itu memiliki kontribusi besar dalam meningkatkan ekonomi dalam sektor industri kreatif," ujar Culture Unit UNESCO Jakarta Diana Setyawati, dalam sambutannya di acara Youth Celebrate Batik, di Kafe Nujiwa, Desa Karanganyar, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Selasa (02/10).

Menurutnya, batik saat ini merupakan trend kebanggaan Bangsa Indonesia. Untuk itu pihaknya berkomitmen untuk terus melaksanakan program tersebut. 

"Kita akan memfasilitasi pendampingan dan pengembangan bisnis serta memperluas kesempatan finansial untuk para pemuda yang bekerja di industri kreatif," lanjutnya.

Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya Kemendikbud, Zaimul Azzah, mengungkapkan saat ini terdapat ratusan motif dan corak batik. Setiap corak dan motif batik tersebut memiliki makna yang digoreskan dari hati sang pengrajin.

Batik juga merupakan salah satu warisan budaya tak benda, yang telah ditetapkan sebagai warisan dunia. Kegiatan ini juga selaras dari tugas dan fungsi Balai Pelestarian Nilai Budaya, yakni dalam hal melestarikan nilai budaya.

"Diharapkan melalui kegiatan ini, dapat terus melestarikan batik dengan kreativitas yang dimiliki oleh para pemuda. Di Indonesia sendiri, saat ini terdapat kurang lebih ada 100 batik dengan berbagai motif yang terus berkembang. Kami berharap, dengan adanya industri batik tersebut nantinya juga dapat meningkatkan ekonomi kreatif bagi masyarakat," tutur Zaimul.

Pada kesempatan yang sama, Camat Borobudur, Nanda Cahya Pribadi, mengatakan, pengembangan industri kreatif saat ini masih perlu digenjot lagi. Geliat pariwisata dapat ditangkap dengan adanya industri kreatif tersebut. Kendati demikan, hal tersebut belum sepenuhnya digarap secara maksimal.

"Batik merupakan salah satu industri kreatif yang bisa kita kedepankan. Pada momentum inilah, diharapkan bisa menginspirasi anak muda agar mau terjun secara maksimal dan membuka wawasannya untuk menggarap industri kreatif," ungkap Nanda.

Kegiatan membatik bersama diikuti ratusan peserta dari berbagai komunitas dan juga sejumlah wisatawan asing.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar