Peringatan Hari Pangan Sedunia, Petani Nusantara Panen Raya Padi

Dilihat 1128 kali
Penen bersama padi organik Srimulyo oleh Distan Pangan Kabupaten Magelang dalam peringatan Hari Pangan Sedunia bersama Mentan RI yang digelar virtual.
BERITAMAGELANG.ID - Dalam rangka Hari Pangan Sedunia ke 41, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang menggelar panen bersama padi Srimulyo secara virtual bersama Menteri Pertanian Republik Indonesia Syahrul Yasin Limpo di Dusun Bebengan Desa Sriwedari Kecamatan Salaman, Senin (25/10).

Luas lahan yang dipanen kali ini mencapai 6.000 meter persegi. 

Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura pada Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang Ade Srikuncoro Kusumaningtyas mengatakan Peringatan Hari Pangan Sedunia ke 41 dipusatkan di Kabupaten Cirebon oleh Menteri Pertanian beserta jajarannya. Peserta panen raya dari seluruh Indonesia.

Kabupaten Magelang sendiri dipilih oleh Provinsi mewakili Jawa Tengah untuk menampilkan panen padi Srimulyo dalam kegiatan ini.

"Jenis padi yang panen adalah lokal dari Kecamatan Salaman varietas Srimulyo," kata Ade di sela kegiatan tersebut. 

Padi Srimulyo dipilih karena berkaitan dengan prioritas pengembangan padi lokal yang saat ini intensif dilakukan pendampingan oleh Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang bersama Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB) Jateng untuk mendapat sertifikasi lokal.

"Padi ini budi daya dengan sistem organik. Selain itu rasanya sangat enak dan digemari masyarakat," ujar Ade.

Dijelaskan Ade, varietas padi Srimulyo ini bisa memberikan pemberdayaan ketahanan pangan di masa pandemi Covid 19. Karena penggunaan pupuk ramah lingkungan, padi Srimulyo aman dan menyehatkan dikomsumsi bagi warga masyarakat Kabupaten Magelang.

Sementara terkait stok beras hasil panen di Kabupaten Magelang hingga kini relatif aman mencukupi. Hasil panenan para petani melimpah tidak terpengaruh musim kemarau maupun serangan hama.

"Sampai tahun mendatang Kabupaten Magelang masih surplus. Hingga akhir Desember ini diperkirakan ketersediaan mencapai 21 ribu ton dengan kebutuhan hanya di kisaran 8.000 ton saja," pungkasnya.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar