Peringatan Hari Disabilitas di SLB Ma’arif Muntilan

Dilihat 1721 kali
Bunda PAUD Kabupaten Magelang Christanti Zaenal Arifin menari bersama siswi penyandang disabilitas SLB Ma’arif Muntilan

BERITAMAGELANG.ID - Memperingati Hari Disabilitas Internasional 2019 sekaligus dalam rangka Milad ke 35, SLB Ma'arif Muntilan menggelar berbagai kegiatan, Selasa (17/12), di halaman Balai Desa Gunungpring kecamatan setempat.


Kegiatan tersebut dihadiri Bunda PAUD Kabupaten Magelang Christanti Zaenal Arifin.


Mengambil tema "Membangun Kesadaran Dalam Kesetaraan", siswa-siswi unjuk bakat di hadapan para tamu undangan.


Dalam kesempatan tersebut, Kepala Bidang Rehabilitasi Linjamsos pada Dinas Sosial PPKB PPPA Kabupaten Magelang Dian Hermawan membacakan sambutan Bupati Magelang. Ia menjelaskan tujuan diperingatinya Hari Disabilitas Internasional adalah untuk meningkatkan kepekaan dan kepedulian masyarakat internasional terhadap kehidupan penyandang disabilitas.


“Sekaligus dalam rangka memberikan dukungan untuk meningkatkan martabat, hak, dan kesejahteraan para penyandang disabilitas tersebut,” jelasnya.


Lebih lanjut Dian berharap Peringatan Hari Disabilitas Internasional dapat dijadikan sarana penyadaran diri seluruh elemen masyarakat di Kabupaten Magelang.


“Bahwa masih banyak hak-hak penyandang disabilitas yang belum terpenuhi,” ungkapnya.


Pemerintah Kabupaten Magelang telah, sedang dan masih akan terus berupaya untuk memenuhi apa yang menjadi kebutuhan para penyandang disabilitas. 


“Bupati Magelang akan selalu berupaya agar apa yang menjadi hak-hak penyandang disabilitas dapat terpenuhi melalui berbagai pemberian bantuan sosial, baik dengan memfasilitasi kemampuan dan ketrampilan, maupun pemberian alat bantu guna menciptakan kemandirian para penyandang disabilitas,” tandasnya.


Kepala SLB Ma’arif Muntilan, Sugiranto mengatakan tujuan kegiatan ini untuk memberikan ruang bagi peserta didik penyandang disabiitas dalam mengeksplor kemampuan dan kreativitasnya, menjadi ruang publik untuk menunjukan kepedulian terhadap kaum difabel, mengimplementasi ikhtiyar kesetaraan tanpa memandang kekurangan fisik maupun non fisik.


“Dan menjadi sarana pendidikan dan tukar pengalaman bagi penyandang difabel maupun non difabel untuk saling bertukar pikiran dan pengalaman,” ujarnya.


Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar