Tak Perlu Malu, Penyandang Tunarungu Hanya Tidak Bisa Mendengar

Dilihat 3739 kali
Surya Sahetapy, penyandang tunarungu yang merupakan putra artis Dewi Yull dan Rey Sahetapy, memberi motivasi pada para penderita tunarungu lainnya dalam acara talkshow di Perpustakaan Magelang (21/02)

BERITAMAGELANG.ID - Memperingati hari bahasa ibu internasional, Gerakan Kesejahteraan Untuk Tuna Rungu Indonesia (Gerkatin) Magelang, menggelar talkshow pengenalan hak dan budaya tuli, di Aula Perpustakaan Daerah (Perpusda) Muntilan, Rabu (21/02).

Dengan mengangkat tema 'Kami Tidak Bodoh, Kami Hanya Tidak Mendengar' acara tersebut dihadiri kurang lebih 200 orang pegiat tunarungu, serta pengurus Gerkatin se-Jawa Tengah.

"Acara ini merupakan yang pertama kali kami adakan di Magelang, yang bertujuan untuk memperingati hari bahasa ibu internasional yang jatuh pada tanggal 21 Februari," ujar ketua panitia sekaligus pengurus Gerkatin Magelang, Hazmi Ruqi di sela-sela acara.

Pejabat sementara Bupati Magelang, yang diwakili Asisten Administrasi Umum Pemerintah Kabupaten Magelang, Endra Endah Wacana, mengatakan tidak ada satu orang pun yang menghendaki terlahir dalam kondisi tidak sempurna. Meski tidak sempurna, tetap harus bersyukur dan diterima baik oleh keluarga dan masyarakat.

"Mereka tetap memiliki hak dan kewajiban yang sama, dan negara juga menjamin kelangsungan hidup setiap warga negara, termasuk penyandang disabilitas," ujarnya.

Endra menyebutkan saat ini jumlah penyadang disabilitas di Kabupaten Magelang berjumlah 9.009 orang. 1.396 diantaranya penyandang tunarungu, yang terdiri dari 224 anak-anak dan 1.172 orang dewasa.

"Kami berharap Gerkatin di Kabupaten Magelang dapat memberikan kontribusi, yakni dengan memberikan pemahaman kepada masyarakat akan pentingnya memahami bahasa isyarat," harapnya.

Talkshow tersebut menghadirkan salah satu penyandang tunarungu yang merupakan anak artis kawakan ibu kota Dewi Yul, yakni, Surya Sahetapy, dan Ketua Pusat Bahasa Isyarat Indonesia, Laura Lesmana Wijaya.

Sebagai salah satu narasumber, Surya Sahetapy menyebutkan dalam keluarganya terdapat empat orang penyandang tunarungu seperti dirinya. Namun demikian, dirinya tidak pernah merasa malu.

"Saya tidak pernah merasa malu, karena kita semua bersaudara. Keberanian saya ini juga didukung oleh keluarga, dan keluarga saya juga tidak pernah malu menerima saya apa adanya," pungkasnya.


Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar