Penyandang Disabilitas Diharap Mampu Mengembangkan Keterampilannya

Dilihat 1396 kali

BERITAMAGELANG.ID Pelatihan Rehabilitas Sosial Berbasis Keluarga (RSBK) yang telah dilaksanakan selama tiga hari oleh Balai Besar Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Fisik (BBRSPDF) Prof. Dr. Soeharso Surakarta resmi ditutup di Rumah Ketela Borobudur, Kamis (17/10).

Pelatihan tersebut bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Magelang dalam rangka memberikan latihan kepada saudara dengan kebutuhan khusus untuk meningkatkan keterampilan peserta, dari sisi ekonomi lebih meningkatkan taraf hidup, dan dari sisi rasa menjadi lebih bahagia dalam menikmati hidup.

Kepala Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PPKB PPPA) Retno Indriastuti menyampaikan adanya tindak lanjut dari pelatihan ini adalah tugas dari masing-masing peserta pelatihan.

"Harapan ke depannya sebagai tindak lanjut pertama adalah tugas dari para peserta pelatihan," ungkap Retno dalam penutupan kegiatan RSBK.

Ia berharap agar masing-masing peserta bisa berlatih sendiri dan berkelompok agar semakin terampil dan barulah tindak lanjut yang selanjutnya adalah dari pemerintahan, mulai dari desa, kecamatan, hingga kabupaten.

"Pemerintah akan memantau perkembangan dari para peserta dan mendorong untuk membentuk kelompok usaha bersama dan harapannya akan difasilitasi oleh pemerintah daerah sebagai modal usaha," lanjutnya.

Retno juga menyampaikan harapannya kepada para peserta agar memanfaatkan ilmu yang didapat walaupun hanya singkat, untuk mengasah keterampilan peserta dan untuk kelarga dan pendamping agar menjadi motivator dan mendukung peserta untuk terus mengembangkan kemampuannya.

Kepala BBRSPDF Prof. Dr. Soeharso Surakarta, Heri Kris Sritanto menambahkan, pihaknya bukan hanya memberikan bantuan, tetapi juga stimulus dan pelatihan keterampilan sehingga bisa memanfaatkan bantuan yang diberikan.

"Kegiatan tersebut juga merupakan salah satu terobosan untuk memperluas jangkauan peserta pelatihan, tidak hanya yang ada di balai, tetapi juga masyarakat yang ada di berbagai daerah Indonesia," kata Hari.

Hari juga mengatakan kegiatan ini berbasis keluarga karena tanggung jawab ini bukan hanya pemerintah daerah maupun pusat, tetapi keluarga menjadi hal yang utama, dan penyadaran kepada para anggota keluarga yang lain untuk peduli kepada anggota keluarganya yang disabilitas.

"Yang paling utama dari RSBK adalah memanfaatkan potesi lokal, perencanaan oleh keluarga dan penerima manfaat itu sendiri dan kemudian difasilitasi oleh BBRSPDF Prof. Dr. Soeharso Surakarta," lanjut Hari.

Harap Hari dari kegiatan ini agar para peserta bisa lebih berkembang, paling tidak bisa memanfaatkan kekurangan menjadi kelebihannya dan agar menjadi lebih nyaman dengan kekuarangan yang ada saat ini.

Program pelatihan bertema 'Saya Bisa, Harus Bisa, Kami Pasti Bisa. Saya Luar Biasa' diikuti 48 peserta dan didampingi oleh pihak keluarga yang berasal dari Kecamatan Borobudur, Salaman, dan Mungkid. Selama kegiatan, kondisi dari masing-masing peserta dalam keadaan baik sehingga dalam melaksanakan kegiatan pelatihan keterampilan ini berjalan lancar.

Kegiatan ini terbagi menjadi dua jenis keterampilan, yakni tata boga dan service elektro ringan. Pada hari pertama kagiatan diisi oleh pihak BBRSPDF Prof. Dr. Soeharso Surakarta dan dua hari berikutnya bimbingan keterampilan oleh para instruktur dari daerah Kabupaten Magelang.

Penutupan pelatihan kegiatan tersebut juga diisi dengan penyampaian kesan dan pesan peserta dalam mengikuti kegiatan RSBK tersebut dan ditutup dengan pelepasan peserta secara simbolis dan pemberian sertifikat kepada para peserta pelatihan.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar