Pensil Gaul Rik Rok Borobudur, Kerajinan Unik yang Mendunia

Dilihat 4173 kali

BERITAMAGELANG.ID - Siapa sangka, ternyata terdapat produk kerajinan lokal asli Borobudur yang kini telah mendunia. Tidak hanya batik, kerajinan berbahan dasar limbah ramah lingkungan yang diproduksi Kriya Kayu Rik Rok juga telah merambah pasar yang luas, bahkan sampai ke beberapa negara seperti Spanyol. 


Kriya Kayu Rik Rok juga menjalin partner dan kerja sama dengan perajin dan pengusaha lainnya. Sebut saja merek terkenal Joger di Bali dan Hotel Amanjiwo Borobudur. Produk Rik Rok dijual secara eksklusif di sana. Selain itu juga bekerja sama dengan merek lain, seperti Dagadu. 


"Kami kerja sama dengan perajin, ada yang batik tulis ada yang nitip (jual di galeri Rik Rok). Kalau nggak, kita beli langsung (batiknya). Terus ada produk yang diminati Pak Ganjar itu ada kaos Megatruh itu temannya Pak Ganjar dulu desainernya dari UGM," ujar Purwanto, yang akrab disapa Ipung, pemilik Kriya Kayu Rik Rok Borobudur.


Berdiri sejak 1998, Ipung mengungkapkan terdapat dua versi sejarah asal-usul berdirinya Kriya Kayu Rik Rok yang berlokasi di Wanurejo, Borobudur ini,  yaitu versi marketing dan versi historis kearifan lokal.




Versi kearifan lokal yaitu pada saat ia memiliki pesanan dari Spanyol berupa gangsing dengan bahan baku berupa kayu berbentuk segitiga dari Spanyol bertuliskan Rik Rok. Sedangkan versi marketing, yaitu pada saat ia mengikuti pameran Inacraft di Jakarta. ia mendapat masukan dari wartawan media nasional yang mengatakan filosofi Rik Rok lebih menarik jika diambil dari suara jangkrik, atau suara alam. Akhirnya ia memutuskan produknya menggunakan merek Rik Rok dan langsung didaftarkan ke Dirjen HAKI.


"Dengan perjalanan waktu kita sudah 20 tahun berarti 2 kali dalam perjalanan waktu, Rik Rok itu ada 2 versi. Rik Rok dari nama sebuah produk gangsing yang kita kirim ke Spanyol, yang kedua tatkala kita pameran di Inacraft Jakarta dan akhirnya dibikin biar menjual, Rik Rok itu jangkrik yang masih tinggal di lembah, belum kena polusi. Terus hasil karya anak-anak desa filosofinya bersahut-sahutan tapi tidak sambil menjegal, namun menjaga keharmonisan hidup menjadikan sebuah suara yang merdu rik rok rik rok," ungkap Ipung sambil menirukan suara jangkrik.


Produk rintisan dari Kriya Kayu Rik Rok berupa pensil gaul, yaitu pensil seperti boneka kayu yang kepalanya berasal dari biji nyamplung, lalu dihiasi pakaian adat nusantara dan konvensional.


"Kenapa kita pakai nyamplung, tatkala itu kepalanya (kalau) pakai kayu kostnya lebih tinggi," tuturnya.


Trik market yang dilakukan oleh Ipung adalah menghadirkan pensil unik dengan harga yang murah. Dalam penjualanya, ia memberi harga yang berbeda antara pembeli lokal dan turis mancanegara. Ia membandrol harga Rp2.500-Rp3.000 untuk pembeli lokal. Namun untuk turis mancanegara, ia menjualnya seharga setengah dollar. 


"Karena jika terlalu murah, orang luar akan menggapnya barang murahan, sehingga saya naikan harga sedikit untuk turis mancanegara," kata ayah satu anak ini.


Selain pensil unik, Kriya Kayu Rik Rok juga memproduksi pensil kayu. Perbedaannya dengan pensil gaul ada pada model hiasannya. 


"Pensil kayu itu hiasan produknya berupa biota laut dan kontemporer. Kontemporer itu tidak produk binatang saja tapi misalnya bentuk baju, kaos, stupa gitu tapi dengan kayu varian. Kayunya warna kayu alami, jadi kalau kuning kayu nangka, kalau hitam kayu sonokeling, kalau putih kayu damar, jadi warnanya natural warna kayu," jelas Ipung lelaki berusia 56 tahun ini. 


Karena banyaknya model atau motif hiasan pada pensil gaul maupun pensil kayu, membuat daya tarik tersendiri bagi pembeli. Terdapat kurang lebih 125 model produk pensil gaul dan 100 model hiasan pensil kayu. 


Penggunaan bahan baku kayu sangat bervariasi, tidak hanya digunakan sebagai pembuat hiasan pensil saja. Hiasan pada pensil kayu dapat di-breakdown menjadi beberapa hiasan atau kerajinan lain seperti gantungan kunci, bandul kalung, magnet kulkas, dan lebih tipis lagi dapat dijadikan sebagai pembatas buku atau penyobek amplop (pisau surat). 


Selain menjual produk, Kriya Kayu Rik Rok juga melayani wisata edukasi anak TK hingga SMA. Terdapat berbagai macam pilihan dengan budget yang berbeda pula, yaitu pembuatan pensil gaul, batik, topeng, sapu tangan ataupun gantungan kunci. 


Ipung yang memiliki hobi bersosialisasi ini menuturkan, dalam produksinya,  kerajinan Kriya Kayu Rik Rok selalu mengikuti trend. Apabila sudah kuno, barang tersebut tidak akan diproduksi lagi. Seperti mobil kayu yang sekarang sudah tidak diproduksi lagi karena sudah banyak yang membuat di daerah lain.


"Kalau mobil-mobilan kami udah nggak bikin karena yang namanya kerajinan ada trendnya. Kalau dimana saja ada (produknya) gitu kan, modelnya sudah nggak eksklusif lagi, itu akhirnya bosan harus cari inovasi yang lain," kata dia.

Editor Slamet Rohmadi

0 Komentar

Tambahkan Komentar