Penjelasan BPPTKG Terkait Kondisi Merapi Terkini

Dilihat 1898 kali
Kepala BPPTKG Hanik Humaida di Desa Sumber Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang Rabu (20/11/2019).

BERITAMAGELANG.ID -  Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebut hingga saat ini aktivitas Gunung Merapi yang berada di empat kabupaten relatif normal. 


"Gunung Merapi sangat spesial karena terbanyak alat seismiknya yakni 24 unit yang tersebar di sejumlah titik," kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida dalam penjelasannya kepada Masyarakat aula Balai Desa Sumber Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang, Rabu (20/11/2019).


Hadir dalam acara tersebut Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Bupati Magelang Zaenal Arifin, Wakapolsek Magelang Kompol Eko Mardiyanto jajaran BPBD Jawa Tengah dan Kabupaten Magelang, serta Forkompimcam Dukun.


Menurut Hanik, karakter Merapi  saat ini cenderung lengkap dengan 3 type erupsi yang selalu berbeda, mulai dari sismik, munculnya deformasi (penggembungan tubuh gunung) dan pola letusannya (erupsi). Sehingga dalam pemantaun aktivitas Gunung Merapi BPPTKG tidak hanya satu Parameter dengan analisis data secara berkala, menghitung potensi bahayanya, baik dengan pengambilan foto maupun hasil perekaman data.


"Dari data saat ini. Jarak awan panas tidak lebih 3 km sesuai rekomendasi. Jika ada potensi lain yang besar maka akan segera kita informasikan," tegasnya.


Meski demikian, BPPTKG juga mengingatkan adanya potensi erupsi yang sewaktu waktu bisa terjadi. 


Hanik menambahkan jika dalam prosesnya, erupsi freatik Merapi saat ini terjadi setelah erupsi 2010. Erupsi freatik dibarengi dengan kubah lava yang muncul pada Agustus 2018. Sedangkan di tahun 2019, setelah kubah lava tumbuh kemudian terjadi letusan disertai awan panas akibat akumulasi gas yang disertai sebaran abu vulkanik. Kawah Merapi paska letusan 2010 dalam kondisi aman dengan diameter 100 m lebar 400 m. 


"Itu kubah lava kecil, jika volumenya penuh bisa mencapai 10 juta meter kubik, sekarang 400 ribu meter kubik,” terangnya.


Terkait status waspada Gunung Merapi, Hanik memastikan saat ini pergerakan magma Merapi ke permukaan tidak signifikan. Sehingga masih ditetapkan radius 3 km potensi bahayanya.


Hanik mencontohkan jika alat BPPTKG  berada 900 meter dari puncak alami rusak berlubang akibat terkena lontaran material. Material batu yang terlontar itu masih panas dan bertenaga.


"Kubah lava yang gugur ke arah kali Gendol. Karena bukaan kawah ke arah Sleman. Magelang aman," tegasnya.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar