Pengungsi Dari Desa Keningar Jalani Rapid Tes

Dilihat 1162 kali

BERITAMAGELANG.ID - Warga pengungsi Merapi dari Desa Keningar, Kecamatan Dukun, tiba di tempat penampungan Desa Ngrajek, Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang. Sesampainya di tempat penampungan, mereka langsung menjalani rapid tes oleh para tenaga kesehatan (Dinas Kesehatan).


Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, Edy Susanto mengatakan, para pengungsi dari Desa Keningar tiba di tempat penampungan sekitar pukul 11.00 WIB, Minggu (8/11/2020). Jumlah pengungsi dari Desa Keningar mencapai lebih dari 200 orang.


"Tadi masih 117 sekarang sudah di atas 200 orang dan nanti akan kita update terus melalui posko," kata Edy saat memantau proses pengungsian warga di Desa Ngrajek.


Saat melakukan proses pengungsian, pihaknya juga melihat ada beberapa warga yang kurang baik kondisi kesehatannya, oleh karena itu mereka langsung dibawa ke RSUD Merah Putih untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut. Sedangkan bagi warga yang sehat tetap dilakukan rapid tes untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19.


Edy mengimbau kepada warga lainnya yang berada pada KRB III untuk tetap tenang sambil memantau perkembangan Merapi dari sumber yang terpercaya yakni BPPTKG. Meski demikian, warga juga harus tetap waspada manakala sewaktu-waktu terjadi erupsi.


"Tadi beberapa warga desa lainnya juga bertanya apakah mereka juga perlu mengungsi. Maka saya berikan penjelasan dan menjalin komunikasi dengan mereka agar tidak bingung," jelasnya.


Sekretaris Dinas Kesehatan, Sunaryo membenarkan, untuk mengurangi transmisi dampak Covid-19 ini warga harus melakukan rapid tes sebelum masuk ke tempat pengungsian. 


"Sampai saat ini di KRB III insya Allah logistik dari Dinas Kesehatan sudah mencukupi," terang Sunaryo.


Sunaryo menambahkan, bagi warga yang hasilnya reaktif pada saat melakukan rapid maka akan langsung dirujuk ke RSUD Merah Putih yang pada saat ini sudah dipersiapkan dengan kapasitas 33-40 tempat tidur. 


"Untuk beberapa warga pengungsi yang teridentifikasi reaktif kemarin sudah dilakukan swab, namun kami juga masih menunggu hasilnya karena butuh waktu 2-3 hari," pungkas Sunaryo.


Pengungsi dari Desa Keningar ditampung di dua titik, yakni di SD Negeri Ngrajek 1 dan di rumah kepala desa Ngrajek.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar