Pengungsi Bencana Angin Kencang Mulai Kembali Ke Rumah

Dilihat 1338 kali
Pengungsi bencana angin kencang di Kabupaten Magelang

BERITAMAGELANG.ID - Warga lereng Gunung Merbabu Kabupaten Magelang yang sempat mengungsi akibat angin kencang, mulai kembali ke rumah masing-masing, Selasa (22/10/2019).


Warga terpaksa mengungsi setelah rumah dan kampung mereka rusak akibat dilanda angin kencang pada Minggu hingga Selasa (20-21/10/2019) kemarin.


"Pengungsi masih ada, tapi ada juga yang mulai pulang," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magelang Edy Susanto, Selasa (22/10/2019).


Seperti di salah satu Tempat Pengungsian Akhir (TPA) Desa Pogalan Kecamatan Pakis yang semula ditempati puluhan warga dari beberapa dusun wilayah tersebut, pada Selasa sore sudah terlihat lengang.


"Mereka sudah kembali ke rumah masing-masing. Sebagian kemarin dan ada yang hari ini," terang Edi.


Desa terdampak bencana angin kencang di Kabupaten Magelang tersebar di wilayah Kecamatan Pakis, Ngablak, Sawangan, Kajoran, Dukun, dan Srumbung. Namun untuk titik pengungsi berada di wilayah Kecamatan Pakis dan Sawangan.


Sementara itu, kondisi di Dusun Grenden Desa Pogalan Kecamatan Pakis pada siang ini berangsur normal setelah sempat mengungsi.


"Kita mengungsi di dua titik yakni di rumah warga yang dianggap aman," kata Kepala Dusun Grenden, Suripto kepada BeritaMagelang.id di rumahnya.


Meski tidak terisolir, wilayah dusun yang berjarak 8 km dari puncak Gunung Merbabu ini sempat mencekam. Warga panik karena angin kencang merusak rumah dan bangunan lainnya.


Setelah kondisi aman, warga bersama relawan mulai bergotongroyong memperbaiki rumah yang rusak dan membersihkan lingkungan desa mereka.


"Mayoritas rumah warga rusak, atapnya diterbangkan angin," jelas Suripto.


Untuk itu, sebanyak 97 kepala keluarga (KK) dari 388 jiwa warga Dusun Grendeng sangat membutuhkan bantuan untuk memulai menata hidup setelah bencana.


“Kita butuh bantuan material atap rumah dan juga air bersih karena sumber air kita mati," ungkapnya. 


Bantuan dapat disalurkan secara langsung ke lokasi bencana maupun pemerintah desa setempat.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar