Pencarian Korban Terseret Banjir Lahar Hujan Terus Dilakukan

Dilihat 1137 kali
Tim SAR Gabungan melakukan penggalian di lokasi yang diduga lokasi korban
BERITAMAGELANG.ID - Pencarian korban hilang yang dikabarkan terseret arus banjir lahar hujan di Sungai Hulu Bebeng Kulon, Srumbung Kabupaten Magelang masih terus dilakukan di hari kedua, Jumat (3/12).

Tim SAR Gabungan bersama kepolisian terus berupaya mencari keberadaan korban berinisial HS (29) warga Kabupaten Semarang dengan mengerahkan Anjing Pelacak (K-9).

"Kita hari ini masih fokus pencarian survivor. Tadi berdasarkan hasil dari K-9 ada beberapa titik yang kita curigai sebagai tempat survivor berada," kata Basuki, Koordinator Unit Siaga SAR Borobudur, di sela giat pencarian korban.

Penyisiran dilakukan sepanjang sekitar 1 kilometer dari titik awal korban dari unit kendaraannya terlihat. Basuki menjelaskan, kesulitan dalam pencarian korban kali ini adalah medan dan material banjir yang terdiri dari pasir dan batu.

"Kalau saat ini kami masih agak kesulitan soalnya material banjir lahar ini kan dari material batu dan pasir. Hal itu menyulitkan pencarian survivor secara kasat mata," terangnya.

Pihaknya bersama tim yang lain akan tetap melakukan pencarian korban.

Hingga Jumat (3/12) sore, Basuki mengatakan korban belum dapat ditemukan. Namun, berdasarkan penelusuran dua K-9 sudah dapat terdeteksi lokasi korban dengan prosentase keakuratan sebesar 75 persen.

"75 persen lokasi yang dicurigai sebagai lokasi korban sudah terkunci tadi. Namun, kita masih belum tahu, apakah di situ adalah korban, potongan tubuh korban atau pakaian korban. Untuk itu, Sabtu (4/12) akan kita lanjutkan pencarian," ungkapnya.

Kapolsek Srumbung, AKP Sumino saat berada di lokasi pencarian korban menyampaikan sampai saat ini selain menurunkan anggota untuk pencarian, dirinya juga masih terus menghimpun informasi dari warga sekitar maupun penambang.

"Sampai saat ini kami masih terus mengumpulkan keterangan dari warga sekitar maupun penambang yang mengetahui jika menemukan tanda-tanda keberadaan korban," kata Sumino.

Sumino menjelaskan, SOP pencarian korban dilakukan selama tujuh hari. Namun, tidak menutup kemungkinan pencarian korban akan dilakukan hingga ditemukan titik terang.

"Kita berdoa semoga diberikan petunjuk dan titik terang," harapnya.

Wigiawan, kakak kandung korban yang turut mendampingi proses pencarian menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu. Dirinya berharap adik kandungnya dapat segera ditemukan bagaimanapun keadaannya.

"Terimakasih tak terhingga kepada semuanya saja yang telah membantu pencarian adik saya. Semoga ini menjadi amal ibadah semuanya. Kami berharap adik saya segera dapat ditemukan," katanya.

Sebelumnya, korban berinisial HS (29) warga Kabupaten Semarang diketahui sedang bekerja memuat pasir. Sementara di puncak Gunung Merapi terjadi hujan, sehingga selang beberapa waktu terjadi banjir lahar hujan. Korban tidak dapat menghindar dan terjebak bersama truknya. Korban masih sempat terlihat dapat naik ke atas kabin truk, namun sesaat kemudian korban sudah menghilang pada Rabu (1/12) sore.

Setelah mendapatkan informasi, Tim SAR Gabungan bersama pihak kepolisian mulai melakukan proses pencarian korban pada Kamis (2/12) pagi. Puing-puing badan truk berhasil ditemukan oleh Tim SAR Gabungan berjarak sekitar 1,5 kilometer dari titik awal terseret banjir lahar.

Editor Fany Rachma

0 Komentar

Tambahkan Komentar